Kumpulan Berita
IHSG dibuka menguat ke level 8.259,08 pada Jumat (10/10/2025). Semenit berjalan, IHSG berbalik arah dengan pelemahan 0,39 persen. Sektor energi dan teknologi memimpin penguatan, sementara keuangan mengalami pelemahan. Simak selengkapnya!
Menkeu Purbaya optimistis IHSG akan terus menguat dalam 10 tahun ke depan seiring dengan perbaikan ekonomi nasional. Penguatan bursa saham mencerminkan ekspektasi positif terhadap keberlanjutan ekonomi Indonesia. OJK juga menekankan pentingnya menjaga momentum penguatan IHSG.
IHSG menguat 0,42% ke level 8.199,96 pada penutupan sesi I, Kamis (9/10/2025). Didukung sektor energi, konsumer, infrastruktur, dan bahan baku. Transaksi capai Rp15,8 triliun.
IHSG ditutup melemah pada sesi pertama perdagangan, tertekan aksi jual investor pada saham-saham berkapitalisasi besar. Sektor keuangan, infrastruktur, properti, kesehatan, dan konsumer siklikal menjadi pemberat indeks. Apa penyebab dan bagaimana dampaknya?
IHSG ditutup menguat 29,39 poin ke level 8.169,28 pada perdagangan Selasa (7/10/2025). Sektor energi dan infrastruktur menjadi pendorong utama, sementara saham ASLI, TRIN, dan FOLK menjadi top gainers.
IHSG menguat dan sempat mencetak rekor intraday baru di 8.176. Transaksi mencapai Rp28,09 triliun. Sektor bahan baku, teknologi, dan infrastruktur menjadi penopang utama. Berikut analisis lengkapnya.
IHSG ditutup menguat 0,34% ke level 8.071. Sektor konsumer siklikal dan properti mencatatkan kenaikan signifikan. Total transaksi mencapai Rp26,6 triliun. Saham SULI, ASLI, dan DIVA menjadi top gainers.
IHSG berbalik arah dan melemah pada sesi I ke 8.022,40 setelah sempat mencetak rekor baru. Profit taking investor menjadi penyebab koreksi ini. Sektor keuangan dan kesehatan menjadi pemberat indeks.