Kumpulan Berita
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, terus melanjutkan pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) sebagai langkah antisipatif menghadapi potensi bencana hidrometeorologi ekstrem di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta kembali melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, secara serius melakukan mitigasi terhadap potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan akan melanda Jakarta dan sekitarnya hingga Februari 2026 mendatang. Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi basah seperti banjir dan tanah longsor.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung akan melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) dalam 25 hari ke depan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi terjadi hampir merata di sebagian besar wilayah Pulau Jawa.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, memberikan arahan agar operasi modifikasi cuaca (OMC) dilakukan sebagai langkah mitigasi dan antisipatif dalam menghadapi potensi risiko cuaca ekstrem, agar peristiwa banjir dahsyat di Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT) tidak terulang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jakarta telah memulai Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) sejak Minggu 17 Agustus 2025. Operasi ini akan berlangsung hingga 21 Agustus untuk memitigasi bencana hidrometeorologi ekstrem.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto memastikan pengendalian karhutla di wilayah Jambi.