Kumpulan Berita
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan bahwa sebanyak 40 korban robohnya musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, telah berhasil diidentifikasi.
Tim Laboratorium Pusdokkes Polri terus melakukan proses identifikasi terhadap korban ambruknya bangunan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Hingga saat ini, sebanyak 22 korban telah teridentifikasi melalui uji DNA.
Anggota Komisi V DPR RI Sudjatmiko menyoroti ambruknya bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur yang menelan banyak korban jiwa.
Tim SAR gabungan hingga Minggu (5/10/2025) mengevakuasi 40 jenazah dari reruntuhan Mushola Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.
Plt. Kepala pusat pengendalian operasi BNPB, Kolonel Inf Hery Setiono menyampaikan masih ada 20 orang yang masih tertimpa reruntuhan bangunan mushola Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny.
Tim SAR gabungan terus mengevakuasi korban ambruknya bangunan mushola Pondok Pesantren Al Khoziny pada Senin 29 September 2025 lalu.
Tim identifikasi banyak berpatokan pada data sekunder seperti ijazah, catatan sidik jari dari dokumen pendidikan, hingga pakaian terakhir yang dikenakan korban.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Satgas Gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, Dinas Kesehatan, PMI, Dinas Sosial, Pemadam Kebakaran, Dinas PU-SDA, serta relawan terus melanjutkan penanganan darurat pasca-insiden ambruknya Musala Al-Khoziny, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.