Kumpulan Berita

Rosan Roeslani.


Hot Issue
18 November 2025

Prabowo Makan Siang dengan Bos Bloomberg di Istana, Ini yang Dibahas

Presiden Prabowo Subianto menggelar pertemuan dengan pengusaha Amerika Serikat (AS) sekaligus mantan Walikota New York City Michael Bloomberg, di Istana Negara, Jakarta.

Hot Issue
15 November 2025

Raja Yordania Tawarkan Investasi Rp21,7 Triliun ke Indonesia, Ini Proyeknya 

Raja Kerajaan Yordania Hashemiyah, Abdullah II ibn Al Hussein mengajak Indonesia berinvestasi di tiga sektor strategis

Hot Issue
12 November 2025

Prabowo Bertemu Paul Keating di Sydney, Tukar Pikiran soal Danantara

Prabowo Subianto akan melakukan pertemuan dengan mantan PM Australia Paul Keating dalam rangkaian kunjungan kenegaraan di Sydney, Australia.

Hot Issue
4 November 2025

Bos Danantara: Belum Ada Kesepakatan dengan China soal Skema Pembayaran Utang Whoosh

CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani menyampaikan progres terkini terkait negosiasi restrukturisasi utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh dengan pihak China. Sejauh ini Rosan bilang negosiasi masih berjalan dan belum ada keputusan.

Hot Issue
21 October 2025

Danantara Akan Pangkas Jumlah BUMN Jadi 230-340 Perusahaan

Danantara akan melakukan konsolidasi besar terhadap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam lima tahun ke depan.

Hot Issue
20 October 2025

Komisaris Tak Dapat Bonus, Bos Danantara Sikat Habis Praktik Korupsi BUMN

Rosan Perkasa Roeslani menegaskan komitmen ketat untuk memberantas praktik korupsi di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Hot Issue
17 October 2025

Realisasi Investasi Tembus Rp491,4 Triliun di Kuartal III-2025, Serap 694.478 Tenaga Kerja

Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM mengumumkan total investasi yang masuk ke Indonesia pada kuartal III 2025 tembus Rp491,4 triliun.

Hot Issue
16 October 2025

Danantara Ungkap Alasan Penghapusan Tantiem Komisaris BUMN, Bisa Hemat Rp8,2 Triliun

Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Sjahrir mengungkapkan alasan Pemerintah hapus pemberian tantiem kepada komisaris BUMN. Beban pengeluaran untuk pos tersebut dianggap terlalu mahal.