Kumpulan Berita
Bank Indonesia (BI) meminta perbankan nasional untuk segera menurunkan suku bunga kredit menyusul penurunan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar total 150 basis poin sejak September 2024.
Bank Indonesia (BI) menilai penurunan suku bunga di perbankan masih berjalan lambat, meskipun bank sentral telah melakukan pelonggaran kebijakan moneter secara agresif dan Pemerintah telah menempatkan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) di bank. BI meminta perbankan untuk mempercepat transmisi pelonggaran suku bunga.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan meskipun pertumbuhan kredit perbankan sedikit meningkat pada September 2025, lajunya masih perlu ditingkatkan secara signifikan untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional.
Chief Economist Permata Bank Josua Pardede memproyeksikan Bank Sentral AS atau The Fed akan memangkas suku bunganya sebesar 50 basis poin (bps) di sisa akhir tahun 2025.
Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir Juli 2025 tercatat sebesar USD152,0 miliar, turun dibandingkan posisi pada akhir Juni 2025 sebesar USD152,6 miliar.
BI memberikan sinyal kuat adanya ruang bagi penurunan suku bunga acuan (BI-Rate) lebih lanjut di tahun ini, meskipun dengan mempertimbangkan dinamika ekonomi global dan domestik.
LPEM FEB UI merekomendasikan Bank Indonesia (BI) untuk mempertahankan suku bunga acuan (BI-Rate) pada level 5,50 persen.
BI mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Mei 2025 tumbuh dibandingkan April 2025 sebelumnya.