Kumpulan Berita
Kapolri melakukan pengecekan langsung terhadap sarana dan prasarana (sarpras) serta jajaran personel terkait kesiapan menghadapi bencana alam hidrometeorologi basah, seperti banjir, tanah longsor, hingga angin kencang, menjelang puncak musim hujan November 2025-Februari 2026.
Berdasarkan pantauan kejadian bencana di seluruh Indonesia pada periode Jumat 17 Oktober 2025 pukul 07.00 WIB hingga Sabtu 18 Oktober 2025 pukul 07.00 WIB, tercatat fenomena hidrometeorologi mendominasi kejadian bencana di beberapa wilayah, seperti angin kencang, cuaca ekstrem, dan hujan.
BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat beberapa kejadian bencana di Tanah Air terjadi pada akhir Mei 2025.
BNPB mencatat bencana hidrometeorologi basah berupa banjir masih melanda sejumlah wilayah Tanah Air hingga Sabtu (5/4/2025).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang dilakukan untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi.
BPBD DKI Jakarta berkolaborasi dengan BMKG dan TNI Angkatan Udara melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) kedua.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi aktivitas mulai Bibit Siklon Tropis 93S hingga Madden Julian Oscillation (MJO) yang berpotensi menyebabkan cuaca ekstrem sepekan ke depan hingga 20 Desember 2024.