Kumpulan Berita
Sultan mengapresiasi langkah cepat Kementerian Pertanian dan Satgas Pangan yang telah membongkar jaringan pelaku.
Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Pangan Mulyadi Jayabaya mengatakan pelaku pengoplos beras premium adalah para tengkulak, tidak ada para pengusaha yang berada dibawah organisasi Kadin.
Kementan) mengungkapkan adanya praktik pengoplosan beras premium dengan kualitas rendah. Praktik curang ini sangat merugikan masyarakat sekaligus mencoreng tata niaga pangan nasional.
Belum selesai kasus beras oplosan, kini petani dirugikan dengan kasus pupuk palsu.
Direktur Corporate Affairs PT Sumber Alfaria Triaya Tbk (Alfamart) Solihin menyatakan pihaknya siap untuk menarik seluruh peredaran beras premium di ritel jika terbukti melakukan pelanggaran.
Kementan buka suara soal adanya respons terkait temuan kualitas beras produksi PT Food Station Tjipinang Jaya. Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi, Moch Arief Cahyono, sampel beras dari Food Station telah diuji.
Mentan Andi Amran Sulaiman mengatakan sebanyak 212 merek beras yang beredar di pasaran diduga dioplos.
Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan menilai, temuan 212 merek beras yang tidak sesuai standar kualitas, karena lemahnya sistem distribusi pangan nasional dan tidak transparannya jalur pengawasan, menjadi faktor utama suburnya praktik curang ini.