Kumpulan Berita
Bank Indonesia (BI) menyatakan nilai tukar Rupiah tetap terkendali meski di tengah dinamika pasar global yang fluktuatif. Stabilitas ini didukung oleh kebijakan intervensi yang kuat dari bank sentral serta meningkatnya aliran masuk modal asing ke instrumen keuangan domestik.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menyatakan bahwa ekonomi dunia dibayangi oleh ketidakpastian tinggi dan risiko pelemahan pada tahun mendatang meski menunjukkan perbaikan jangka pendek.
Bank Indonesia kembali mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate di level 4,75 persen. Keputusan itu ditetapkan pada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) 16-17 Desember 2025.
Bank Indonesia (BI) mengatakan komitmennya untuk tidak hanya mengembangkan Rupiah Digital, tetapi juga meluncurkan sekuritas digital bank sentral. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya BI dalam memperkuat tiga pilar utama keuangan digital.
Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa lembaga pemeringkat Rating and Investment Information, Inc. (R&I) pada 24 Oktober 2025 mempertahankan Sovereign Credit Rating (SCR) Republik Indonesia pada peringkat BBB+, dua tingkat di atas investment grade, dengan outlook stabil.
Bank Indonesia (BI) menilai penurunan suku bunga di perbankan masih berjalan lambat, meskipun bank sentral telah melakukan pelonggaran kebijakan moneter secara agresif dan Pemerintah telah menempatkan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) di bank. BI meminta perbankan untuk mempercepat transmisi pelonggaran suku bunga.
BI) memantau dua perkembangan utama di ekonomi global yang berpotensi memengaruhi stabilitas dalam negeri.
Perry Warjiyo mengungkapkan alasan untuk menurunkan BI-Rate sebesar 25 bps menjadi 5,75 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG).