Kumpulan Berita
Konon, laskar rakyat yang dipimpin oleh teman-teman Arok, termasuk di bawah pimpinan Umang, Santing, Bana, dan Tanca, langsung bergerak menuju Kutaraja, ibu kota Tumapel.
Upah berupa ribuan keping emas diberikan demi memenuhi hasrat Ken Arok memiliki senjata sakti untuk menghabisi nyawa Tunggul Ametung.
Sifat arogan Raja Kertajaya dari Kerajaan Kediri membuat banyak rakyat tidak nyaman. Keadaan ini dimanfaatkan oleh kaum brahmana atau pemuka agama yang merasa kecewa dengan kepemimpinan sang raja.
Konflik di wilayah Kerajaan Kediri saat dipimpin Raja Kertajaya dimanfaatkan betul oleh Ken Arok. Saat itu, Ken Arok berhasil mengkudeta Tunggul Ametung, akuwu Tumapel, yang merupakan wilayah kekuasaan Kerajaan Kediri.
Tapi Kerajaan Singasari bukannya langsung menerima dan tunduk begitu saja. Apalagi Singasari kala itu tengah berusaha memperluas wilayah kekuasaannya juga hingga ke Semenanjung Melayu.
Ketika itu Tunggul Ametung memang berstatus sebagai akuwu, atau semacam bupati yang berada di bawah Kerajaan Kediri saat diperintah oleh Kertajaya.
Sang raja itu ditikam oleh Anusapati saat makan di ruang makan istana kerajaan.
Ken Arok berhasil membunuh Tunggul Ametung penguasa Tumapel di bawah Kerajaan Kediri.