Kumpulan Berita
Konon, laskar rakyat yang dipimpin oleh teman-teman Arok, termasuk di bawah pimpinan Umang, Santing, Bana, dan Tanca, langsung bergerak menuju Kutaraja, ibu kota Tumapel.
Sifat arogan Raja Kertajaya dari Kerajaan Kediri membuat banyak rakyat tidak nyaman. Keadaan ini dimanfaatkan oleh kaum brahmana atau pemuka agama yang merasa kecewa dengan kepemimpinan sang raja.
Konflik di wilayah Kerajaan Kediri saat dipimpin Raja Kertajaya dimanfaatkan betul oleh Ken Arok. Saat itu, Ken Arok berhasil mengkudeta Tunggul Ametung, akuwu Tumapel, yang merupakan wilayah kekuasaan Kerajaan Kediri.
Ketika itu Tunggul Ametung memang berstatus sebagai akuwu, atau semacam bupati yang berada di bawah Kerajaan Kediri saat diperintah oleh Kertajaya.
Keberhasilan membunuh Tunggul Ametung, membuat Ken Arok pendiri Kerajaan Singasari, kembali merencanakan strategi berikutnya.
Sang penguasa Tumapel itu tewas dengan keris yang dihunuskan oleh Kebo Ijo. Misi menggulingkan Tunggul Ametung dengan meminjam Kebo Ijo akhirnya berhasil.
Kedatangan musuh dari sisi utara membuat Kerajaan Singasari langsung bersiaga. Kertanagara sang raja yang dalam pengaruh minuman keras
Tohjaya merupakan anak kandung Ken Arok hasil pernikahannya dengan Ken Umang. Ken Umang merupakan selir dari Ken Arok, selain istrinya Ken Dedes. Tohjaya juga sempat menjadi penguasa dari Kerajaan Singasari.