Kerajaan Sunda

Kedatangan rombongan Sunda itu juga diiringi oleh Raja Maharaja Linggabuana Wisesa, istri, dan pejabat tinggi istana. Peritiwa itu terjadi sesaat sebelum pecahnya Perang Bubat.

Misi Gajah Mada untuk menaklukkan Nusantara dengan Sumpah Palapa-nya memang masih terkendala belum taklukkan Sunda oleh Majapahit.

Di Pajajaran pada masa pemerintahan Siliwangi ada tiga macam tentara: belamati, bayangkara dan prajurit, yang dikepalai oleh hulujurit (bandingkan dengan hulubalang).

Strategi pernikahan politik dipilih dengan menjodohkan Premana Dikusuma Raja Galuh, dengan Dewi Pangerenyep putri Anggrada, Patih Kerajaan Sunda.

Prabu Siliwangi penguasa Kerajaan Pajajaran konon memiliki ratusan istri. Memang ada beberapa referensi yang menyebut jumlah istri ratusan dan banyak dari sang penguasa tanah Sunda itu.

Pemindahan ibu kota kerap terjadi saat raja baru memerintah, karena adanya ketakutan diserbu oleh musuh dan pemberontakan kembali.

Di tangan Prabu Siliwangi pula akhirnya Kerajaan Pajajaran yang dipimpinnya begitu disegani di Pulau Jawa.

Pusat Kerajaan Sunda konon pernah berpindah dari Pakuan Pajajaran ke Kawali.