Kumpulan Berita
Penempatan dana pemerintah Rp200 triliun ke Himbara berhasil meningkatkan likuiditas, menurunkan suku bunga, dan memacu persaingan antar bankir dalam penyaluran kredit untuk pemulihan ekonomi.
BRI mengapresiasi penempatan dana Rp55 triliun dari pemerintah untuk memperkuat likuiditas dan mendorong pembiayaan UMKM. BRI optimis dapat memperluas akses pembiayaan hingga ke pelosok negeri dan mendukung program prioritas pemerintah.
Penurunan BI-Rate 25 bps dan penempatan Rp200 triliun di bank BUMN oleh pemerintah diharapkan menjadi stimulus ganda untuk mendorong kredit sektor riil dan mempercepat pemulihan ekonomi. Sinergi fiskal dan moneter membutuhkan komitmen perbankan dan pengawasan ketat.
Menteri Keuangan Purbaya optimistis ekonomi Indonesia dapat tumbuh 8% jika negara dan swasta bersinergi. Ia menyoroti pentingnya likuiditas dan peran sektor swasta dalam mendorong pertumbuhan ekonomi agar terhindar dari middle income trap.
Menkeu Purbaya suntik dana Rp200 triliun ke 6 bank untuk dorong ekonomi. Jika kurang, siap ditambah. Dana dari simpanan pemerintah di BI. Bank bebas gunakan, asal likuiditas mengalir. Diharapkan dorong penyaluran kredit dan pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah kucurkan Rp200 triliun ke 6 bank, termasuk Himbara, untuk mengatasi kekeringan likuiditas dan memacu pertumbuhan ekonomi. Langkah ini diharapkan meningkatkan penyaluran kredit dan investasi.
Bank Indonesia menargetkan pertumbuhan kredit 8-11% tahun ini dan 9-12% di 2026. Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyatakan langkah-langkah terus dilakukan untuk mendorong pertumbuhan kredit, terutama pada sektor berorientasi ekspor, transportasi, jasa, dan pertanian.
BI melaporkan hingga April 2023, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) tetap tumbuh positif