Kumpulan Berita
Pasukan Pangeran Diponegoro melakukan serangan umum ke Yogyakarta dengan kekuatan tiga kolone atau sekitar 6.000 pasukan, dibagi dalam tiga sektor.
BELANDA dibuat pusing oleh pengejaran Sosrodilogo, yang merupakan saudara ipar Pangeran Diponegoro.
Pangeran Diponegoro memang beberapa kali dipanggil oleh sang residen Belanda di Yogyakarta itu untuk menghadapnya. Tapi panggilan itu tak digubris sang pangeran.
Komisaris Pemerintah Kolonial (Regeeringscommissaris) untuk Yogyakarta dan Residen Surakarta kala itu, Baron Huibert Gerard Nahuys van Burgst, langsung ke Ngawi untuk memantau kondisi di Blora.
Perang Jawa yang diinisiasi oleh Pangeran Diponegoro kian membara di antara tahun 1827 - 1828. Peperangan besar terjadi di Rembang, yang kini masuk wilayah Jawa Tengah.
Bahkan desakan Belanda untuk Keraton Yogyakarta menangkap Raden Ronggo Prawirodirjo III begitu kuat, ketika pemberontakan dan kekacauan bermunculan di Ponorogo.
Marsekal Herman Willem Daendels menjadi Gubernur Jenderal di Batavia, yang kini menjadi Jakarta. Sosok Daendels ini tiba pada 5 Januari 1808 di kota terbesar di Pulau Jawa kala itu.
Tuanku Pasaman dengan pasukannya melakukan operasi di sekitar hutan.