Kumpulan Berita
Rusia menilai amunisi semacam itu pernah digunakan AS di Yugoslavia dan Irak.
IAEA mengatakan pihaknya "aktif bekerja untuk memverifikasi" laporan media.
Keberadaan bijih uranium itu tidak diketahui, menimbulkan bahaya radiologi dan masalah keamanan nuklir.
Dia mengatakan petugas terus menyelidiki untuk "memastikan ini benar".
Lembaga tersebut merinci perkembangan terbaru dari program nuklir Iran di tengah keberatan yang dijaukan oleh pihak Barat.