JAKARTA - Kemunculan bintang Tsurayya belakangan ini dikaitkan dengan berakhirnya pandemi virus corona. Bintang Tsurayya merupakan nama Arab dari gugus bintang Pleiades.
Dikutip dari laman EarthSky, Kamis (16/4/2020) Pleiades merupakan gugus bintang yang cukup dikenal karena memiliki bintang-bintang yang terang. Ada ratusan bintang yang berada di dalam gugus bintang Pleiades. Namun ada tujuh yang paling terang yakni Alcyone, Celaeno, Electra, Maia, Merope, Taygeta, dan Sterope.
Pleiades juga sering disebut sebagai 'Seven Sister' karena memiliki 7 bintang paling terang. Gugus bintang Pleiades kabarnya terlihat pada bulan Oktober - April setiap tahunnya. Namun, titik kulminasi tertingginya di langit malam sekitar 23 November setiap tahunnya.
Pleiades akan berada di langit Timur selepas Matahari terbenam, lalu akan berada di langit Barat beberapa menit sebelum matahari terbit. Titik kulminasi Pleiades terjadi 4 menit setelah tengah malam.
Ketika mencapai titik kulminasinya, gugus Bintang Pleiades akan terlihat sangat terang dari Bumi, serta dapat disaksikan dengan mata telanjang.
Baca Juga: 5 Strategi Jitu Hadang Virus Corona
Secara historis, puncak tengah malam dari Pleiades sangat penting bagi banyak orang kuno. Beberapa perayaan tengah malam Pleiades ini masih ada sampai sekarang, seperti ritual Halloween. Meskipun tanggal puncak tengah malam untuk Pleiades maju dalam jangka waktu yang lama, tanggal Halloween tetap ditentukan oleh tradisi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pakar Hisab dan Rukyat KH Muhammad Thobary Syadzily menggunakan ilmu falak (astronomi) dan ilmu hikmat As-Sirrul Jalil untuk memperkirakan waktu berakhirnya pandemi virus corona.
“Insya Allah wabah virus corona ini akan berakhir dan akan diangkat oleh Allah ketika muncul Bintang Tsurayya atau Bintang Kartika atau Bintang Tujuh Bersaudari. Yaitu, sekitar pertengahan bulan Juni 2020 waktu shubuh di Buruj Sarathan (سرطان) atau Cancer,” ungkap Ketua Lembaga Falakiyah PWNU Banten tersebut
Virus corona SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit COVID-19 telah menginfeksi lebih dari 1,7 juta orang di seluruh dunia. Masih belum diketahui sampai kapan pandemi ini berakhir, namun beberapa negara telah mulai pulih seperti China dan Taiwan.
Menurut Mantan Kepala Virologi di Institute for Tropical Medicine, Antwerp, Belgia, Guido Vanham kemungkinan pandemi tidak akan berakhir dengan mudah.
"Dalam arti virus ini jelas tetap ada di sini, kecuali kita memberantasnya. Dan satu-satunya cara untuk memberantas virus semacam itu adalah dengan vaksin yang sangat efektif yang diberikan kepada setiap manusia. Kita telah melakukan itu dengan cacar, tapi itu satu-satunya contoh dan itu sudah bertahun-tahun," kata Vanham.
Meskipun demikian ia memprediksi bahwa angka kasus COVID-19 akan turun dengan sendirinya. Untuk waktunya, ia belum bisa memprediksi. Namun tingkat infeksi dan orang yang rentan dapat menentukan kapan pandemi berakhir.
"Tetapi pada titik tertentu dalam epidemi ini dan tentunya di negara-negara yang paling terkena dampak, seperti Italia dan Spanyol akan ada kejenuhan. Menurut prediksi, hingga 40% persen dari Spanyol dan 26% dari populasi Italia sudah terinfeksi. Dan, tentu saja, ketika Anda mencapai lebih dari 50% atau lebih, bahkan tanpa melakukan hal lain, virus hanya memiliki lebih sedikit orang untuk menularkan dan epidemi akan turun secara alami," kata dia.
Baca Juga: Mengenal Bintang Tsurayya yang Disebut Tanda Berakhirnya Pandemi COVID-19
Baca Juga: Bintang Tsurayya Muncul, Tanda-Tanda Wabah Corona Berakhir?
Follow Berita Okezone di Google News
(amr)