Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

UU Cipta Kerja Dinilai Atasi Banyak Masalah di Sektor Pertambangan

Taufik Fajar, Jurnalis · Kamis 26 November 2020 13:47 WIB
https: img.okezone.com content 2020 11 26 620 2316616 uu-cipta-kerja-dinilai-atasi-banyak-masalah-di-sektor-pertambangan-pJHsi4Q0Mw.jpg Pertambangan (Foto: Shutterstock)
A A A

JAKARTA - Hadirnya Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja yang menegaskan kembali UU Mineral Batu Bara dinilai akan memberikan kepastian yang lebih besar di sektor pertambangan.

Salah satunya adalah UU Cipta Kerja memungkinkan adanya pemberian royalti 0% bagi pelaku usaha yang meningkatkan nilai tambah batu bara (hilirisasi).

Ketua Indonesian Mining & Energy Forum (IMEF) Singgih Widagdo menegaskan, kehadiran UU Omnibus Law Cipta Kerja sangat positif untuk pemulihan ekonomi, terutama dalam hal pertambangan. Melalui UU Cipta Kerja, negara dapat mengatasi banyak masalah dalam pertambangan, terutama terkait macetnya hilirisasi saat ini.

"Kondisi ini (masalah dalam pertambangan) perlu diatasi dan UU Cipta Kerja diletakkan untuk mengubahnya. UU ini memberikan kepastian yang lebih besar di sektor pertambangan," tegas Ketua IMEF Singgih Widagdo di Jakarta, Kamis (26/11/2020).

Baca Juga: Apa Dampaknya jika Tak Ada UU Cipta Kerja? 

 

Menurutnya, hilirisasi mampu mempercepat batu bara sebagai economic booter dibandingkan saat ini sebatas revenue driver. Singgih meyakini, hal ini juga dapat mempercepat penyerapan tenaga kerja.

Senada juga diungkapkan Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kebumen Muhammad Faukhan. Menurutnya, selain sebagai satu terobosan dalam hukum, UU Omnibus Law Cipta Kerja pun memiliki dampak positif.

 

Follow Berita Okezone di Google News

Dia mencontohkan, harga saham batu bara dalam sepuluh tahun terakhir mempunyai pola khas, yakni ada saat-saat tertentu harga saham bisa menanjak naik.

Dengan demikian, lanjutnya, UU Cipta Kerja dapat membuat harga saham batu bara naik karena perbaruan regulasi dan tentunya memberikan peluang bagi pengusaha untuk menikmatinya.

"Namun, tetap perlu adanya sinergitas antara pemerintah, korporat, dan ilmuwan yang membuat pertambangan menjadi ramah lingkungan dan berdampak signifikan terhadap ekonomi," tegasnya.

1
2

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini