Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

FAO Nilai Kehutanan Indonesia Alami Kemajuan pada 2020

Fadel Prayoga, Jurnalis · Sabtu 02 Januari 2021 08:45 WIB
https: img.okezone.com content 2021 01 02 620 2337575 fao-nilai-kehutanan-indonesia-alami-kemajuan-pada-2020-uaUzjFuvVu.jpg Hutan Indonesia Dinilai Semakin Baik. (Foto: Okezone.com/Perona Travel)
A A A

JAKARTA - Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization/FAO) yang berada di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menilai sektor perhutanan Indonesia 2020 mengalami kemajuan. Hal ini disampaikan secara komprehensif oleh Richard Trenchard, FAO Representative ad interim for Indonesia.

FAO menilai pendekatan yang dilakukan pemerintah Indonesia yang memiliki 120 juta ha, termasuk 93 juta ha tutupan pohon luar biasa. Karena berhasil menggabungkan komitmen internasional dan nasional yang kuat, Undang-undang yang kuat, penggunaan solusi digital inovatif untuk mendorong kebijakan dan pengambilan keputusan berbasis bukti, pengaturan tata kelola yang sangat berkembang yang melibatkan semua tingkat pemerintahan, serta komitmen kuat memberi solusi berorientasi komunitas. Semua fakta ini kata Trenchard, tersajikan secara baik dalam State of Indonesia’s Forests 2020.

Baca Juga: Bangun Ekonomi Rakyat, Perhutanan Sosial Jadi Fokus Utama 2021

"Status Hutan Indonesia 2020 merupakan laporan yang sangat signifikan, ekspresi jelas dari komitmen Kementerian terhadap transparansi, benar-benar tepat waktu dan ditulis dengan sangat baik. Poin terakhir ini penting. Artinya laporan tersebut dapat dibaca secara nasional dan internasional. Dan itu perlu dibaca," kata Trenchard merekomendasikan dalam acara “Refleksi: SOIFO 2020, Hints dan Seek”, Sabtu (2/1/2021).

Kemajuan perhutanan Indonesia dikatakannya tersaji dalam tujuh bab SoIFO 2020, berisikan sejumlah besar data terkini, menggunakan serangkaian alat dan analitik mutakhir. Ini memberikan banyak analisis dan informasi tentang situasi dan apa yang sedang dilakukan, terutama oleh pemerintah, dan juga menandakan sejumlah arah masa depan yang jelas dan penting.

"Saya yakin dan berharap, ini dapat dibaca secara luas, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia," katanya.

Baca Juga: Proyek Food Estate Pakai Lahan Hutan Lindung, Ini Penjelasan Menteri Siti

FAO kata Trenchard telah melihat komitmen Presiden Joko Widodo dan pemerintah Indonesia pada sektor kehutanan, upaya pemerintah untuk mendemokratisasi alokasi sumber daya hutan, mengelola hutan negara secara lestari, mencegah deforestasi dan degradasi sumber daya hutan, memastikan keadilan lingkungan dan persamaan kesempatan bagi seluruh masyarakat Indonesia, termasuk masyarakat Hukum Adat.

"Sebagian besar pekerjaan yang disoroti dalam laporan ini kuat dalam hal hasil dan dalam banyak kasus, sangat inovatif. Inilah mengapa ini menjadi bacaan yang penting, terutama bagi komunitas internasional," kata Trenchard.

Follow Berita Okezone di Google News

FAO menyatakan dukungan pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang terlibat langsung di 4 dari 7 “agenda pembangunan” dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) untuk 2020-2024. Trenchard juga menyebutkan apresiasi pihaknya pada penurunan tingkat deforestasi Indonesia di masa pemerintahan ini.

"Tingkat deforestasi telah turun hampir 90% sejak titik tertinggi pada awal abad ini. Kami melihat komitmen pemerintah untuk memerangi deforestasi. Ini sangat penting. FAO juga menyambut baik perhatian yang diberikan untuk kebakaran hutan. Kami memuji upaya yang telah digunakan untuk mengatasinya, mulai dari teknologi modifikasi cuaca sebelum puncak musim kemarau, serta meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran," jelasnya.

FAO juga memberikan apresiasi pada upaya pemerintah Indonesia untuk memperkuat konservasi keanekaragaman hayati, konservasi dan restorasi pada 16 juta ha lahan gambut.

"Kementerian terutama Direktorat Jenderal KSDAE, telah melakukan pekerjaan dasar penting untuk mengelola tantangan ini secara efektif. Indonesia memiliki 554 kawasan konservasi dengan luas total 27,4 juta hektar. Ini mewakili kemajuan luar biasa," katanya.

1
2

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini