Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Pengangguran dan Kemiskinan Terancam Naik, Sri Mulyani Andalkan Kartu Prakerja hingga Omnibus Law

Giri Hartomo, Jurnalis · Selasa 14 April 2020 14:50 WIB
https: img.okezone.com content 2020 04 14 620 2198973 pengangguran-dan-kemiskinan-terancam-naik-sri-mulyani-andalkan-kartu-prakerja-hingga-omnibus-law-Pk3wGl9ClY.png Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto: Instagram)
A A A

JAKARTA - Angka kemiskinan dan pengangguran di Indonesia berpotensi naik akibat pandemi virus corona atau coronavirus (Covid-19).

Skenario berat, angka kemiskinan bisa bertambah jadi 1,1 juta orang. Sementara skenario lebih berat angka kemiskinan naik menjadi 3,78 juta orang.

Sedangkan, skenario berat angka penggangguran naik menjadi 2,9 juta dan skenario lebih berat menjadi 5.2 juta orang. Lalu bagaimana langkah pemerintah untuk mengatasi masalah ini?

Baca Juga: Angka Kemiskinan Bisa Bertambah 3,78 Juta Orang akibat Covid-19

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, untuk mengatasi naiknya jumlah kemiskinan dan pengangguran, pemerintah sudah menyiapkan langkah jangka pendek, menengah dan panjang.

Untuk jangka pendek, pemerintah telah meluncurkan Program Kartu Prakerja dengan anggaran naik dari Rp10 triliun menjadi Rp20 triliun.

"Itu bisa 5,6 juta masyarakat yang terdampak PHK. Ini belum termasuk BPJS Ketenagakerjaan yang masih memiliki juga uang iuran dari perusahaan yang bisa dipakai untuk memberikan benefit kepada para masyarakat yang terkena PHK. Jadi dalam hal ini safety netnya untuk para pekerja ada di situ," kata Sri Mulyani dalam telekonferensi, Jakarta, Selasa (14/4/2020).

Baca Juga: Sri Mulyani: Skenario Lebih Berat, Pengangguran Tambah 5,2 Juta Orang

Selain Kartu Prakerja, lanjut Sri Mulyani ada program Dana Desa maupun Program Padat Karya Tunai. Hampir seluruh kementerian/lembaga (K/L) diminta melakukan realokasi anggaran dan membuat program Padat Karya Tunai.

"Jadi ini ya saya sampaikan umpamanya tadi dari Menteri PUPR dalam hal ini melakukan peningkatan bagi alokasinya dari sisi untuk menciptakan apa yang disebut proyek proyek padat karya tunai," katanya.

Follow Berita Okezone di Google News

Sri Mulyani menambahkan, pemerintah menggunakan seluruh instrumen dalam penanganan covid-19 yang menimbulkan dampak negatif seperti PHK.

"Dalam jangka menengah panjang kita tetap fokus bagaimana memperbaiki daya tahan dari dunia usaha dan bahkan meningkatkan daya tarik dari ekonomi Indonesia jangan lupa kalau kita fokus terus pada reform dan menjaga dampak covid ini seminimal mungkin Indonesia bisa dianggap suatu negara yang mempunyai potensi untuk menarik apa yang disebut investasi atau kapital untuk meningkatkan dunia usaha kita," paparnya.

Kemudian langkah lainya untuk jangka panjang adalah dengan omnibus law dan berbagai reformasi yang dilakukan. Ini tujuannya adalah supaya sektor-sektor usaha bisa menjadi mampu bertahan namun juga mampu menarik moda baru.

"Ini yang akan kita terus perbaiki sehingga Indonesia mampu untuk menarik kembali kegiatan ekonomi dan oleh karena itu kemudian kemiskinan dan pengangguran bisa terus dikembalikan pada trek penurunan," katanya.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini