Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Makna di Balik Perang Badar Antara Umat Islam dan Kafir Quraisy

Novie Fauziah, Jurnalis · Senin 11 Mei 2020 17:07 WIB
https: img.okezone.com content 2020 05 11 620 2212441 makna-di-balik-perang-badar-antara-umat-islam-dan-kafir-quraisy-sFLweY9JaZ.jpg Ilustrasi. (Ilmfeed)
A A A

PERANG Badar merupakan pertempuran besar pertama yang melibatkan umat Islam dan kaum kafir Quraisy. Perang tersebut terjadi pada 17 Ramadan 2 Hijriah atau 13 Maret 624 Masehi.

Kala itu pasukan kecil kaum Muslim yang berjumlah 313 orang bertempur menghadapi pasukan Quraisy dari Mekkah yang berjumlah 1.000 orang. Setelah bertempur, sekitar dua jam kemudian pasukan Muslim menghancurkan barisan pertahanan pasukan Quraisy, setelah itu mundur dalam kekacauan.

Baca Juga: Menengok Lokasi Perang Badar dan Makan Para Syuhada

Begitu juga dikatakan oleh Wakil Ketua Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam (Madani) Ustadz Ainul Yaqin mengatakan, Perang Badar yang terjadi pada 17 Ramadhan itu, atau dua tahun setelah berhijrah ke Madinah merupakan pertempuran yang paling dahsyat. Meski saat itu kondisi serba keterbatasan.

perang

“Posisi Badar terletak 70 mil dari Madinah Jaraknya sekitar 70 mil dari Madinah dan sekitar 100 mil melalui jalan darat. Pada masa Nabi Muhammad dengan segala keterbatasan fasilitas transportasi, jarak yang ditempuh cukup memakan waktu lebih lama untuk sampai di sana, dan memerlukan kesabaran dan ketahanan mental,” ujarnya saat dihubungi Okezone, Senin (11/5/2020).

Selain itu disebutkan pula di dalam Alquran, Pertempuran Badar disebut dalam beberapa ayat di antaranya:

وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ بِبَدْرٍ وَأَنْتُمْ أَذِلَّةٌ ۖ فَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: “Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya”.(QS. Ali Imron 123)”

Follow Berita Okezone di Google News

Saat itu pasukan umat Islam jumlahnya lebih kecil dibandingkan kaum kafir, dengan rasio 1:3 dari pasukan musuh. Tentara Muslim berjumlah sekitar 313 orang, dan hanya berbekal peralatan seadanya, yakni 70 Unta dan hanya tiga ekor kuda.

Sedangkan pasukan Quraisy terdiri dari lebih 950 orang, diriwayat lain 1000 prajurit, 600 memakai baju besi, 100 kuda beralas baju besi, 700 unta dengan persenjataan lebih lengkap dan kuat.

Selain itu, banyak para pemuka Islam seperti Abu Bakar, Umar bin Khatab , Ali bin Abi Thalib, Sayidina Hamzah, Mus`ab bin ‘Umair, Az-Zubair bin Al-‘Awwam, Ammar bin Yasir, dan Abu Dzar al-Ghifari turut serta dalam perang ini.

“Sebab mereka tidak ingin ketinggalan momen sejarah yang langsung dicatat langit tentang keutamaanya, sedangkan ‘Utsman tidak ikut sebab Usman mendapat mandat Nabi, yakni merawat Ruqayyah, istrinya yang sakit yang juga merupakan putri Nabi,” tuturnya.

Baca Juga: Peristiwa Hari Ini, Nuzulul Quran hingga Kemenangan Akbar Perang Badar

Umar menceritakan: “Utsman tidak bergabung dalam pertempuran Badar karena dia menikahi salah satu anak perempuan utusan Allah dan istrinya sakit. Jadi, Nabi berkata kepadanya. ‘Kau akan mendapatkan pahala dan bagian (dari rampasan perang) yang serupa dengan pahala dan bagian dari seseorang yang telah ambil bagian dalam pertempuran Badar.”

Rasulullah pun meminta masukan para sahabatnya, seperti Sa'ad bin Mu'adz pemimpin Ansor untuk memikirkan strategi di antaranya memutuskan sumber mata air Badar dari kaum kafir. Nabi Muhammad juga menyemangati para pasukan Muslim tentang keutamaan Jihad perang Badar pada waktu itu, yakni, jika gugur maka surga adalah Jaminan dari Allah SWT.

“Perang Badar tidak terlepas dari Intervensi Allah SWT dengan menurunkan para pasukan langit yakni Malaikat untuk membantu orang-orang Muslim dalam pertempuran Badar. Setidaknya dalam riwayat hadits disebutkan 5.000 malaikat membantu kaum Muslim untuk mencapai kemenangan atas pasukan kafir Quraisy yang lengkap dalam hal persenjataan, unta dan kuda perang,” katanya.

Allah SWT berfirman dalam Surah Al Imran:

بَلَىٰ ۚ إِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا وَيَأْتُوكُمْ مِنْ فَوْرِهِمْ هَٰذَا يُمْدِدْكُمْ رَبُّكُمْ بِخَمْسَةِ آلَافٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُسَوِّمِينَ

Artinya: “Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda.(QS.Ali-Imran:125)

Kemudian, makna yang terkandung dalam spirit perang Badar, yaitu bahwa peristiwa besar tersebut terjadi bertepatan dengan tahun kedua bulan hijriah, yakni tanggal 17 Ramadhan. Peristiwa yang menjadi momentum kebenaran dan kebesaran Islam sebagai agama Allah SWT, sekaligus menunjukkan kepada seluruh umat Islam di dunia peristiwa yang penuh hikmah dan makna untuk mempertebal keimanan.

Baca Juga: 7 Perang Besar dan Bersejarah yang Pernah Terjadi di Bulan Ramadan

Selain itu Perang Badar merupakan perang yang menandai sebuah awal kejayaan bagi kaum muslimin, membuka kebekuan dan keraguan kaum kafir bahwa Islam adalah agama Allah, dan didukung langsung oleh Allah SWT, melalui para malaikat Nya.

“Sebagai muslim sejati patut kita bersyukur kepada Allah SWT, dan menjadikan momen atau peristiwa bersejarah dalam perang Badar yang sering dilupakan di bulan Ramadhan, perang yang terjadi pada 17 Ramadhan tahun kedua Hijriyah ini. Di samping perang besar pertama dalam sejarah Islam yang dipimpin langsung Nabi Muhammad SAW, Perang Badar juga merupakan peristiwa prestisius yang wajib kita gelorakan semangatnya, semangat ibadah, semangat amar makruf nahi mungkar. Dan kita tunjukkan bahwa Islam adalah rahmatan Lil Alamin ( Rahmat bagi seluruh Alam),” pungkasnya.

1
3

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini