BOGOR - Pemerintah Indonesia terus berupaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Berbagai strategi diberlakukan pemerintah, salah satunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Sayangnya, masih banyak masyarakat yang mengabaikan berbagai kegiatan yang melibatkan banyak orang. Salah satunya pedagang kaki lima (PKL) yang tetap menjamur.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menutup paksa sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Pasar Kebon Kembang, Jalan Dewi Sartika, Kota Bogor, Jawa Barat. Pantauan Okezone di lokasi, Bima Arya bersama Satpol PP dan Polisi mendatangi kawasan lokasi sekira pukul 14.00 WIB.
Dengan pengeras suara, Bima menginstruksikan kepada para PKL yang menjual pakaian dan bukan kebutuhan pokok segera menutup lapaknya. Keberadaan para PKL menimbulkan kerumunan warga.
Petugas bergegas membantu pedagang menutup lapaknya dan mempersilakan warga yang berbelanja segera menyelesaikan transaksi.
"Masyarakat juga harus paham dong. Lebaran tahun ini itu prihatin. Kalau masih terpikir jalan-jalan dan pakai baju baru keterlaluan. Menyakiti orang-orang yang kelaparan," ucap Bima, di lokasi.
Menurutnya, pemerintah kini tengah berupaya menggalakan social dan physical distancing dengan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna mencegah penularan Covid-19.
"Semua untuk menyelamatkan nyawa manusia. Makanya, sekarang kita bekerja sama, Satpol PP sudah di lapangan, nakes (tenaga kesehatan) sudah menyambung nyawa. Masa masih ada yang belanja baju," ungkapnya.
Sementara, salah satu pedagang sepatu Mince Sitanggang mengaku hanya bisa bisa pasrah mengikuti aturan untuk menutup lapak dagangannya. Ia berharap agar kondisi ini cepat kembai normal.
"Sebenarnya setuju aja begini buat kesehatan kita juga. Tapi ya tolong juga jangan lama. Nanti bukan mati sama corona, tapi mati kelaparan," ucap Mince.
Follow Berita Okezone di Google News
(fmh)
