ARAB Saudi menyambut kehidupan normal baru (new normal) dengan mulai memberlakukan kebijakan terukur dalam upaya mengatasi pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Terhitung mulai hari ini, pihak Arab Saudi mulai membuka kegiatan ekonomi dan perkantoran dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan pencegahan penularan virus corona.
Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali mengatakan, meski kegiatan ekonomi dan perkantoran mulai hidup kembali pasca "mati suri", masyarakat tetap diwajibkan mematuhi protokol kesehatan seperti menjaga jarak aman dan mengenakan masker.
"Hari ini mulai jam 06.00 pagi, kegiatan ekonomi dan perkantoran dibolehkan. Tapi, dengan ketentuan tetap menjaga protokol kesehatan dan physical distancing," ucap Endang, seperti dilansir dari website resmi Kemenag, Minggu (21/6/2020).
Meski demikian, kegiatan ibadah umrah hingga saat ini masih dilarang. "Larangan umrah dan ziarah tetap diberlakukan dan akan dilakukan evaluasi sesuai ketentuan kesehatan," sambungnya.
Selain umrah dan ziarah, Arab Saudi juga masih menutup penerbangan internasional. Termasuk yang ditutup juga adalah perbatasan baik darat maupun laut.
"Saudi juga mengumumkan akan memberlakukan sanksi bagi yang melanggar ketentuan," terangnya.
Saat disinggung soal haji, ia berujar bahwa belum ada informasi resmi apapun dari Kerajaan Arab Saudi. Endang mengatakan, kasus positif Covid-19 di Saudi masih cukup tinggi bahkan dalam sepekan terakhir, kasus baru di negara itu rata-rata di atas dua ribu positif Covid-19 per hari.
Sebelumnya, aparat kepolisian di Makkah, Arab Saudi sejak pekan lalu telah meningkatkan patroli keamanan di sejumlah area publik, seperti pasar maupun pusat keramaian lainnya untuk memantau tindak pelanggaran terhadap upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
Langkah ini merupakan implementasi dari keputusan Kerajaan Arab Saudi yang dikeluarkan sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan dan keselamatan warga negara dan maupun kaum ekspatriat di tengah pandemi.
Follow Berita Okezone di Google News