Berkurangnya jumlah tenaga kerja berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi di negara-negara yang mengalami penyusutan populasi, membawa pergeseran kekuatan geopolitik, sementara negara-negara Afrika dan Arab maju secara ekonomi.
Menurut laporan tersebut, dengan tingkat kelahiran yang secara dramatis lebih rendah pada 2100, negara-negara Barat, seperti Amerika Serikat (AS), Australia dan Kanada akan lebih membebaskan sikapnya terkait imigrasi untuk mempertahankan populasi usia kerjanya.
"Penelitian penting ini memetakan masa depan yang perlu kita rencanakan secara mendesak. Ini menawarkan visi untuk perubahan radikal dalam kekuatan geopolitik, menantang mitos tentang imigrasi, dan menggarisbawahi pentingnya melindungi dan memperkuat hak-hak seksual dan reproduksi wanita. Abad ke-21 akan melihat revolusi dalam kisah peradaban manusia kita, ”kata Dr. Richard Horton salah satu peneliti.
Follow Berita Okezone di Google News
(dka)