Ular menjadi salah satu hewan yang ditakuti oleh manusia. Beberapa spesies ular tertentu memiliki bisa yang sangat mematikan. Mereka bahkan dapat melumpuhkan setiap mangsanya dengan sangat cepat lewat bisa.
Meski demikian, bisa ular yang mengerikan itu nyatanya memiliki banyak manfaat dalam bidang kesehatan. Merangkum dari Popsci, Kamis (16/7/2020), berikut manfaat bisa ular dalam dunia kesehatan. Yuk disimak.
1. Mengobati Kanker
Racun dari ular derik mengandung bahan kimia yang disebut crotoxin. Crotoxin beracun bagi sel, tetapi hanya bekerja pada jenis sel tertentu. Dalam racun ular, mereka berada di darah dan otot. Para peneliti memanfaatkan kombinasi penargetan dan toksisitas yang unik dalam crotoxin.
Kombinasi itu digunakan untuk pengobatan kanker, yang disebut CB24, yang menemukan dan membunuh sel-sel tumor yang tumbuh di luar kendali. Uji coba awal CB24 tampak menjanjikan, meskipun belum tersedia secara komersial.
2. Mengurangi tekanan darah
Pada 1970-an, para ilmuwan menciptakan salah satu obat pertama dengan sifat kimia racun. Racun pitviper Brasil mengandung protein yang mengganggu enzim pengonversi angiotensin (ACE), yang meningkatkan tekanan darah pada manusia dan mamalia.
Para peneliti mengubah racun itu menjadi ACE-blocker yang tidak beracun. Obat ini digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi. Saat ini, jutaan orang Amerika menggunakan ACE-blocker, yang mampu mengurangi risiko penyakit ginjal, stroke, dan diabetes.
Baca juga: Selain Kylie Jenner, Nih Deretan Artis Luar Negeri yang Kepincut Sedapnya Mi Instan
3. Mengatasi gangguan sistem saraf pusat
Ular mamba hitam yang tinggal di sabana Afrika dapat membunuh orang hanya dengan dua tetes racunnya. Racun terletak pada neurotoksinnya yakni bahan kimia yang merusak sistem saraf pusat. Bahan kimia ini mengikat begitu erat pada sel-sel saraf.
Para peneliti di Universidad Central del Caribe, Puerto Riko sedang menyelidiki bagaimana bahan kimia ini bekerja untuk menggunakannya dalam perawatan untuk penyakit yang merusak otak dan sistem saraf seperti Alzheimer dan Parkinson.
Follow Berita Okezone di Google News