CAGLIARI – Pelatih Juventus, Maurizio Sarri, tidak risau dengan kekalahan 0-2 dari Cagliari pada pekan 37 Liga Italia 2019-2020, Kamis (30/7/2020) dini hari WIB. Ia mengakui, skuadnya mengalami kelelahan karena bermain lima kali dalam 12 hari terakhir.
Jadwal padat memang harus dilalui Juventus sejak pertengahan Juni 2020. Mereka harus bermain sebanyak 13 kali sejak 13 Juni hingga 30 Juli 2020 di semua kompetisi. Itu berarti Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan harus merumput setiap tiga hari sekali.
Tentu saja, jadwal padat itu tidak ideal untuk kebugaran pemain. Atas pertimbangan itu, Maurizio Sarri merotasi skuadnya pada laga kontra Cagliari. Apalagi, Si Nyonya Tua sudah memastikan diri sebagai juara Liga Italia 2019-2020 pada pekan 36.
Baca juga: Cagliari vs Juventus, Sarri Ungkap Alasan Ronaldo Tidak Dirotasi
Penampilan Juventus pun merosot drastis. Maurizio Sarri menerangkan, anak-anak asuhnya memang sudah tidak lagi termotivasi dan memiliki determinasi usai juara. Operan-operan memang masih cukup bagus, tetapi pergerakan bola dinilai menjadi masalah utama.
“Masalahnya, kami adalah satu-satunya tim yang bermain lima kali dalam 12 hari terakhir di Eropa. Dalam hal motivasi dan determinasi, ini adalah pertandingan yang berbeda dan tidak bisa disamakan dengan pendekatan kami sepanjang musim,” ujar Maurizio Sarri, dikutip dari Football Italia, Kamis (30/7/2020).
“Operan-operan kami masih bagus, tetapi kecepatan sirkulasi bola masih bermasalah. Operan bola yang lambat membuat lawan lebih mudah merebutnya,” sambung pria berusia 61 tahun tersebut.
Follow Berita Okezone di Google News