MAYRA Ramirez mengaku hidupnya bak mimpi buruk dalam beberapa waktu. Bagaimana tidak? Dia telah mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah: tidak keluar rumah, pakai masker serta rajin cuci tangan tapi nyatanya tetap terinfeksi Covid-19.
Hal itu membuat dirinya bingung. Bahkan, Mayra Ramirez harus menjalani pengobatan intensif di rumah sakit karena kondisi infeksi akibat Covid-19 semakin parah.
Ya, virus corona menyerang paru-parunya dengan sangat cepat. Bahkan, menurut Mayra, kejadian itu seperti hanya dalam kedipan mata. "Saya hanya ingat kalau saya tengah tidur di ruang gawat darurat RS Northwestern Memorial pada 26 April dan dalam beberapa menit, saya tertidur panjang dan alami mimpi buruk," ungkapnya pada CNN, Senin (10/8/2020).
Baca Juga: Besok Suntik Perdana Uji Klinis Vaksin Covid-19, Menkes Terawan Sambangi Unpad
Mayra menambahkan, dalam mimpi buruk yang dia alami, semuanya kebanyakan berkaitan dengan kesulitan bernapas. Dia pun mengetahui bahwa paru-parunya rusak parah secara permanen dan organ tubuh lainnya mulai gagal bekerja.
Dalam enam minggu, Mayra mesti bersahabat dengan ventilator. Karena kondisinya semakin buruk, pihak rumah sakit pun meminta keluarga Mayra di North Carolina terbang ke rumah sakit tempat Mayra dirawat.
Upaya itu dilakukan pihak rumah sakit karena harapan Mayra sembuh sangat kecil. Jadi, pihak rumah sakit ingin Mayra mengembuskan napas terakhir di kelilingi keluarganya.
Namun, pihak rumah sakit melihat adanya harapan. Ya, satu-satunya cara yang bisa ditempuh Mayra dari mimpi buruknya itu adalah transplantasi ganda paru-parunya dalam kondisi terinfeksi Covid-19.
"Tanpa transplantasi, dia tak akan berhasil," ungkap Dr. Ankit Bharat, Kepala Bedah Toraks di Northwestern Medicine, Chicago. Tindakan itu, sambungnya, diperlukan Mayra karena tubuhnya sudah mengalami komplikasi penyakit serius.
Follow Berita Okezone di Google News