Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Peneliti Harvard Ungkap Akupuntur Ampuh Sembuhkan Covid-19

Muhammad Sukardi, Jurnalis · Rabu 19 Agustus 2020 01:00 WIB
https: img.okezone.com content 2020 08 18 620 2264041 peneliti-harvard-ungkap-akupuntur-ampuh-sembuhkan-covid-19-Q8HQ0nnqqQ.jpg Ilustrasi. (Foto: Tirupatiacupunture)
A A A

PENELITIAN mengenai Covid-19 terus berkembang. Bukan hanya soal vaksin, perawatan penyembuhan pasien pun mengalami kemajuan. Salah satunya temuan terbaru mengenai akupuntur.

Ya, peneliti Harvard Medical School menemukan fakta baru bahwa akupuntur mampu meredakan peradangan pada subjek penelitian tikus. Praktik tradisional asal China ini terbukti meningkatkan kemampuan tikus melawan badai sitokin.

Badai sitokin merupakan gejala yang terjadi ketika tubuh diserang virus infeksi. Badai sitokin dapat dikenal juga sebagai respons kekebalan yang terlalu agresif yang banyak ditemukan pada pasien infeksi paru-paru, pneumonia, dan Covid-19.

Menurut laporan New York Post, sejumlah obat saat ini sedang diuji untuk menurunkan reaksi infeksi virus SARS-CoV2 yang mematikan. Di sisi lain, praktik akupuntur bisa menjadi alternatif lain yang bisa dilakukan tenaga kesehatan untuk menurunkan risiko kematian pada pasien Covid-19.

Baca Juga: Jalan Panjang Uji Klinis Obat Covid-19 Buatan Unair

Dalam penelitian yang diterbitkan di Journal Neuron, menjelaskan cukup detail bagaimana dampak buruk badai sitokin pada kasus kematian pasien Covid-19. Dikatakan, badai sitokin telah mendapat perhatian utama sebagai komplikasi Covid-19 yang parah.

akupuntur

"Namun, reaksi kekebalan yang menyimpang (badai sitokin) ini dapat terjadi dalam kondisi infeksi apapun, bukan hanya pada kasus Covid-19. Badai sitokin juga sudah sejak lama dikenal oleh dokter sebagai ciri sepsis, kerusakan organ, yang seringkali berakibat fatal pada respons inflamasi infeksi tubuh," tulis studi tersebut.

Pada penelitian ini, tikus yang mengalami badai sitokin memiliki peluang bertahan hidup 40% lebih besar saat diobati dengan elektroakupuntur. Selain itu, akupuntur juga bekerja dengan baik sebagai praktik pencegahan.

 

Follow Berita Okezone di Google News

Hal itu dilihat dari hasil penelitian pada tikus yang belum mengalami badai sitokin. Jadi, dalam kondisi belum mengalami badai sitokin, tikus diberikan pengobatan akupuntur dan diketahui bahwa tubuh tikus tersebut mengalami peningkatan peradangan yang lebih rendah dan tingkat kelangsungan hidup meningkat dari 20% menjadi 80%.

Di sisi lain, seorang ahli akupuntur menyambut gembira kabar positif ini. "Ini adalah berita yang menggembirakan," kata ahli akupuntur Sara Reznikoff, diwawancara terpisah. "Selalu menyenangkan ketika peneliti Barat mendukung sistem pengobatan akupuntur kuno dan pengobatan tradisional Tiongkok lainnya," sambungnya.

Baca Juga: 5 Koleksi Foto Cantik Hana Hanifah, Uh Body-nya bak Gitar Spanyol

Reznikoff menambahkan, akupuntur sudah terkenal khasiatnya sejak zaman dulu. Praktik ini sangat bagus dalam memicu kemampuan penyembuhan bawaan tubuh, membantu peradangan, dan menenangkan sistem saraf.

"Saya telah melihat hasil yang luar biasa dalam praktik saya merawat pasien dengan gejala Covid-19," tambahnya. Dengan keluarnya hasil penelitian Harvard Medical School ini pun membuat Reznikoff yakin akupuntur bisa dipertimbangkan dalam melawan Covid-19 secara global.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini