JAKARTA - Pemugaran Gedung Sarinah tidak akan menghilangkan nilai dari cagar budaya. Pihaknya pun memastikan bahwa pembangunan tersebut sudah mendapatkan persetujuan dari Tim Sidang Pemugaran (TSP) DKI Jakarta.
Selain itu, Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Agung Budi Waskito menyampaikan bahwa target pemugaran dan penyegaran Gedung akan rampung pada Agustus 2021. Diperkirakan, renovasi tersebut akan menelan biaya sekitar Rp700 triliun.
Berikut beberapa fakta mengenai pemugaran Gedung Sarinah, Jakarta, Minggu (22/8/2020).
Baca juga: Renovasi Sarinah Pertahankan Cagar Budaya
1. Tidak menghilangkan nilai budaya
Pemugaran gedung Sarinah ini dipastikan tidak akan menghilangkan nilai dari cagar budaya yang sudah ada. Pemugaran tersebut akan tetap mempertahankan nilai sejarah dan menjadi kekuatan tersendiri bagi Sarinah.
Misalnya ada kolam pantul adalah memunculkan kembali cagar budaya atau histori yang sudah ada di Sarinah sebelumnya. Turis-turis untuk datang melihat heritage tersebut.
2. Dibangun Museum Sejarah
Selain itu, Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati juga menyampaikan bahwa pihaknya akan membangun pula museum sejarah berdirinya gedung Sarinah. Hal tersebut diharapkan agar pelancong dapat melihat keunikan dan cerita sejarah awal gedung tersebut di dirikan.
“Museum Sarinah yang nanti kami akan bangun dengan relieve sejarah dan momentum tahun 1960 itu menjadi edukasi yang juga bisa kita kaitkan dengan gerakan lokalitas, sehingga mereka bisa semakin mengenali Indonesia dan semakin mencintai produk lokal dan histori kita,” kata dia.
Follow Berita Okezone di Google News