Pakar penyakit menular dan direktur Grup Penelitian Vaksin Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, dr. Gregory Poland mengatakan bahwa reaksi serius memang terjadi dalam uji coba vaksin.
“Umumnya, ketika peristiwa ini terjadi, uji coba dihentikan sementara, data dikumpulkan, dan pemantauan data independen serta dewan keamanan meninjau detailnya untuk membuat keputusan apakah akan melanjutkan uji coba atau mengubahnya dengan cara tertentu,” terang dr. Poland.
Lebih lanjut Poland mengatakan seringkali peristiwa tersebut terjadi secara kebetulan. Namun tindakan pencegahan diperlukan untuk memastikan keamanan peserta uji coba.
Sekedar informasi, uji coba Oxford adalah uji coba fase ketiga yang dimulai di AS. Pfizer dan Moderna memulai uji coba fase 3 pada akhir Juli 2020 dan telah mendaftarkan sekira 30.000 sukarelawan.
Vaksin Oxford menggunakan sejenis virus yang disebut adenovirus untuk membantu sistem kekebalan tubuh mencari cara membuat antibodi untuk menyerang protein lonjakan virus corona. Protein lonjakan itulah yang memungkinkan virus menginfeksi sel manusia.
Follow Berita Okezone di Google News
(hel)