3. Resesi Bisa Berlanjut
Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira meminta pemerintah untuk fokus terhadap penanganan wabah. Sebab, solusi terbaik agar resesi tak berlanjut ke tahun 2021, yaitu dengan menekan angka kenaikan kasus baru Covid-19 di Tanah Air.
“Jadi kalau penanganan bagus, kita akan bisa rebound lagi lebih cepat. Kita tidak melanjutkan lagi resesi di tahun 2021,” kata Bhima.
4. Ekonomi 2020 Minus 1,7%
Kemenkeu merevisi perkiraan angka pertumbuhan ekonomi tahun 2020. Di mana, awalnya minus 1,1% hingga positif 0,2% menjadi minus 1,7% sampai minus 0,6%.
Hal ini seiring dengan virus covid-19 masih menekan ekonomi Indonesia hingga 2020. Kalkulasinya, ekonomi Indonesia pada kuartal I-2020 sebesar 2,97% dan kuartal II-2020 minus 5,32%.
5. Semua Negara Resesi
Sri Mulyani memproyeksi semua negara akan mengalami resesi. Sri Mulyani mengatakan pandemi covid-19 memberikan tekanan terhadap ekonomi semua negara. Dampak dari pandemi ini membuat ekonomi di seluruh negara mengalami penurunan.
“Seperti negara Eropa, Italia, Prancis sudah negatif. Jadi kalau kuartal ketiga forecast negatif mereka bisa tiga kuartal berturut-turut negatif. Spanyol, UK, dan juga negara ASEAN di sekitar kita Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand diperkirakan kuartal ketiga masih akan mengalami tekanan kontraksi yang cukup dalam," ujar Sri Mulyani.
Follow Berita Okezone di Google News
(kmj)