KEMENTERIAN Pariwisisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyatakan telah menyiapkan berbagai strategi penanganan Covid-19. Termasuk memulihkan ekonomi nasional (PEN) di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Tanah Air.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menjelaskan, salah satu sektor ekonomi yang paling terdampak pandemi Covid-19 adalah pariwisata. Saat ini pendapatan mengalami penurunan signifikan akibat terhentinya aktivitas wisata.
“Perlu upaya serius secara bersama-sama dari semua pihak untuk memulihkan kembali industri pariwisata dengan melalukan terobosan yang mampu memberdayakan semua pelaku industri dengan dukungan dana Pemulihan Ekonomi Nasional,” ujarnya saat Rapat Koordinasi Pimpinan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (Rakorpim PC-PEN) di Bintan, Kepulauan Riau, Jumat 25 September 2020.
Menparekraf Wishnutama menambahkan, Kemenparekraf menyiapkan anggaran Rp3,8 triliun untuk berabagai program seperti Hibah Pariwisata, Sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability), Stimulus Reaktivasi Pariwisata, Fasilitas Hotel dengan 3 kali makan dan snack untuk Isolasi Mandiri.
Baca Juga: Yuk, Berwisata dan Staycation di Lido Lake Resort
“Hibah pariwisata bertujuan membantu destinasi dan usaha pariwisata untuk meningkatkan penerapan protokol kesehatan sehingga meningkatkan trust dan confidence wisatawan di 85 daerah Kabupaten/Kota berdasarkan kriteria seperti 10 DPP, ibu kota, provinsi, destinasi branding, daerah dengan 15 persen PHPR, dan daerah yang termasuk 100 CoE” kata Wishnutama.
Mekanisme hibah pariwisata akan dilakukan melalui transfer ke daerah, 70 persen untuk usaha hotel dan restoran berdasarkan data realisasi PHPR 2019 Pemda masing-masing. Kemudian 30 persen lainnya digunakan daerah untuk menjadi bagian dalam penanganan dampak ekonomi sosial akibat Covid-19 terutama di sektor parwisata.
Untuk Stimulus Reaktivasi Pariwisata, Kemenparekraf memberikan stimulus reaktivasi berupa diskon 50 persen paket wisata yang baru akan dimulai setelah vaksinasi berjalan.
Kemudian terdapat sertifikasi CHSE secara gratis dengan tujuan untuk memastikan protokol kesehatan dijalankan dengan baik di destinasi wisata sesuai dengan KMK Kementerian Kesehatan dan buku panduan dari Kemenparekraf sebagai pedoman penerapan.
Follow Berita Okezone di Google News