Pemerintah terus berupaya untuk mencegah terciptanya klaster Covid-19 baru di tengah masyarakat. Terus mengedukasi betapa pentingnya protokol kesehatan jadi cara yang tak pernah henti dilakukan.
Menurut data Kementerian Kesehatan RI, per 23 September 2020 sudah tercipta 1.146 klaster penyebaran Covid-19. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan hari sebelumnya, yaitu 1.137 klaster Covid-19. Penambahan klaster tersebut banyak terjadi di Jawa Tengah dan didominasi kelompok pesantren.
Berikut ini 8 klaster baru penularan Covid-19:
1. Pondok Pesantren Kecamatan Sumbang Banyumas
2. Pondok Pesantren Kelurahan Purwanegara Kecamatan Purwokerto Utara
3. Kelompok Warga Kelurahan Randuacir Kecamatan Argomulyo Salatiga
4. Gedung Menara Wijaya Sekretariat Daerah Sukoharjo
5. RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten
6. Pondok Pesantren di Kendal
7. Puskesmas Kaliwungu Kendal
8. Arisan RT Pedukuhan Tlogolelo Kulon Progo
Terlepas dari itu, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pun berupaya untuk meminimalisir risiko terciptanya klaster pelayanan KB. Hal ini menjadi salah satu fokus perhatian karena masyarakat pun diminta untuk kembali mendatangi pelayanan KB.
Menurut data BKKBN, terjadi penurunan penggunaan kontrasepsi selama pandemi ini. Momen itu terjadi sejak Januari hingga Mei. Namun, mengalami kenaikan pada Juni yang salah satunya efek adanya kampanye nasional yaitu 'Hari Keluarga Nasonal'. Tapi sayang kembali turun di Juli 2020.
Baca Juga : Dokter Larang Oleskan Minyak Kayu Putih ke Masker, Kenapa?
Angka pengguna kontrasepsi di Juni 2020 sebanyak 3.884.832 dan di Juli turun menjadi 3.520.532. Penurunan sebanyak 364.300 pengguna kontrasepsi ini menjadi catatan penting agar masyarakat mau menggunakan kontrasepsi di tengah pandemi. Sebab, jika masyarakat enggan menggunakan konstrasepsi, dikhawatirkan akan terjadi lonjakan kehamilan. BKKBN pun mencatat, di masa pandemi ini saja sudah ada 400 ribu kehamilan yang terjadi.
"Karena itu, kami terus mengimbau agar masyarakat menggunakan kontrasepsi agar angka penambahan kehamilan bisa ditekan. Pandemi ini diprediksi belum berakhir hingga akhir tahun dan usahakan tunda dulu pernikahan selama pandemi ini masih berlangsung," kata Deputi Bidang KB KR BKKBN dr. Eni Gustina, MPH, dalam Webinar 'Perayaan Hari Kontrasepsi Sedunia 2020', Kamis (24/9/2020).
Ia pun menyadari bahwa ketika masyarakat datang ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan layanan KB, ada risiko paparan Covid-19, baik itu bagi si akseptor (pengguna KB) atau tenaga kesehatan. Karena itu, diperlukan protokol kesehatan di kondisi ini.
Menurut Eni, protokol kesehatan itu dilakukan si akseptor mulai dari berangkat, saat berada di fasilitas kesehatan, hingga kembali ke rumah. Jadi, saat berangkat dari rumah pastikan Anda mengenakan alat pelindung diri seperti masker, face shield, jaket, bahkan topi. Pastikan juga untuk selalu menjaga jarak saat di perjalanan, tidak memegang hidup, mata, dan mulut.
Follow Berita Okezone di Google News