PARIWISATA salah satu sektor paling serius terdampak pandemi Covid-19, terutama usaha Meetings, Incentives, Conventions, Exhibitions (MICE). Usaha wisata ini nyaris tak bisa bergerak selama wabah virus corona di Indonesia.
Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Gumilar Ekalaya mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir sebelum Covid-19 menyerang, sektor wisata MICE di Ibu Kota berkembang positif, terutama lewat gelaran kegiatan berskala nasional maupun international.
"Posisi Indonesia di sektor MICE memang masih di bawah Singapura, Thailand, dan Malaysia. Kita berada di urutan keempat. Tapi pertumbuhannya sangat positif. Tahun 2017 lalu kita berhasil menggaet kurang lebih 1 juta wisatawan MICE ke Indonesia," tuturnya dalam webinar International MICE Expo, Kamis 15 Oktober 2020.
Baca juga: Hari Pangan Sedunia, Ini 4 Agrowisata Terbaik Cocok Buat Liburan Masa Covid-19
Gumilar menjelaskan jumlah meeting atau eventnya pun terus bertambah setiap tahun. Pada 2018 Indonesia berhasil mencatat jumlah event MICE terbanyak dari tahun-tahun sebelumnya yakni, 122 event.
Hal inilah yang membuat pemerintah tertarik untuk mengembangkan potensi MICE di sejumlah daerah, termasuk Jakarta.
Data yang dikeluarkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mencatat bahwa Jakarta memiliki fasilitas convention center seluas 50 ribu meter persegi, ruang eksibisi seluas 51 ribu meter persegi, 996 kamar hotel, ballroom seluas 3.8 ribu meter persegi, 25 special event venue, 19 golf course, 6.493 restoran, dan 85 shopping area.
"Dengan fasilitas yg cukup beragam ini sebetulnya bargainin juga bagi Jakarta untuk menarik wisatawan MICE. Hanya saja ada beberapa kekurangan yakni terkait masalah jarak tempuh faktor kemacetan, lokasi hotel dan venue cukup jauh, kondisi sosial politik kita yang tidak menentu, kadang-kadang demo pemilu pilkada. Sementara industri MICE itu sangat-sangat sensitif," ungkapnya.
Baca juga: Bus City Tour Jakarta Belum Beroperasi di Masa PSBB Transisi
Melihat potensi ini, Gumilar mendorong para pelaku wisata MICE untuk memformulasikan paket-paket khusus yang memadukan unsur teknologi informasi, seperti hybrid meeting. Artinya pertemuan dilakukan dengan dua skema, offline dan online.
Strategi tersebut setidaknya dapat membantu industri MICE Indonesia agar bisa bertahan di masa pandemi Covid-19. Di samping itu, Gumilar juga mendukung hadirnya Indonesia International Mice Expo ke-2 yang akan diselenggarakan pada tanggal 1-3 Desember 2020.
Follow Berita Okezone di Google News