Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Bek Monchengladbach Akui Kesulitan Jaga Lukaku

Wikanto Arungbudoyo, Jurnalis · Kamis 22 Oktober 2020 14:22 WIB
https: img.okezone.com content 2020 10 22 620 2297785 bek-monchengladbach-akui-kesulitan-jaga-lukaku-eNJDMOSIJG.jpg Romelu Lukaku mengemas dua gol (Foto: Inter Milan)
A A A

MILAN – Dua gol berhasil dijaringkan Romelu Lukaku pada laga Inter Milan vs Borussia Monchengladbach, Kamis (22/10/2020) dini hari WIB. Bek Die Fohlen, Matthias Ginter, mengakui penyerang berpaspor Belgia itu sulit untuk dikawal.

Matchday pertama Grup B Liga Champions 2020-2021 seakan menjadi panggung pembuktian ketajaman Romelu Lukaku. Pemain berusia 27 tahun itu berhasil menyelamatkan Inter Milan dari kekalahan di kandang sendiri saat menjamu Borussia Monchengladbach.

Penyerang berdarah Kongo itu mencetak gol lebih dulu menit 49. Setelah itu, Borussia Monchengladbach membalas dengan dua gol lewat Ramy Bensebaini (63’) dan Jonas Hoffman (84’). Sayangnya, kemenangan di depan mata sirna berkat gol Romelu Lukaku pada menit 90.

Baca juga: Marco Rose Sesali Gol Penyeimbang Inter Milan di Menit Akhir

Romelu Lukaku selamatkan Inter Milan dari kekalahan (Foto: Inter Milan)

Dua gol tersebut jelas menjadi bukti ketajaman seorang Romelu Lukaku. Matthias Ginter mengakui, amat sulit untuk mengawal eks pemain Manchester United itu. Apalagi, ia sangat efisien dengan mencetak dua gol dari tiga kesempatan.

“Saya tidak yakin Anda bisa mencegah Lukaku dari pertandingan. Dia hanya memiliki tiga kesempatan dan mencetak dua gol, keduanya dari jarak dekat,” papar Matthias Ginter, dikutip dari Football Italia, Kamis (22/10/2020).

“Saya tidak puas dengan hasil imbang 2-2 ini. Ketika Anda unggul hanya beberapa saat sebelum pertandingan berakhir, terutama di laga tandang, sangat menyakitkan kebobolan di menit 90 dari situasi bola mati yang bisa dihindari,” imbuh pria berkebangsaan Jerman itu.

Follow Berita Okezone di Google News

Penyesalan yang sama dirasakan Marco Rose. Pelatih asal Jerman itu kesal karena anak asuhnya tidak bisa mencegah terjadinya gol kedua. Pun begitu, ia merasa satu poin yang dibawa pulang dari Milan adalah hasil yang adil.

“Saya dengan senang hati membawa pulang satu angka dari sini, mengingat bagaimana jalannya pertandingan. Sungguh disayangkan kami gagal berbuat lebih untuk mencegah gol penyeimbang mereka,” urai Marco Rose.

“Menurut saya, satu angka ini adalah hasil yang adil. Sangat sulit bermain di San Siro (Giuseppe Meazza), bahkan tanpa kehadiran penggemar. Tim tamu masih terpengaruh dengan atmosfer di stadion ini,” imbuh pria berusia 44 tahun itu.

Lebih lanjut, Marco Rose menyayangkan kurangnya pengalaman anak asuhnya berlaga di Liga Champions. Apalagi, Ramy Bensebaini dan kawan-kawan terlihat terlalu menaruh rasa hormat kepada Inter Milan sehingga gagal membawa pulang kemenangan yang sudah di depan mata.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini