Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Peneliti: Vaksin Ad5 Covid-19 Meningkatkan Risiko Infeksi HIV

Muhammad Sukardi, Jurnalis · Jum'at 23 Oktober 2020 14:25 WIB
https: img.okezone.com content 2020 10 23 620 2298371 peneliti-vaksin-ad5-covid-19-meningkatkan-risiko-infeksi-hiv-BmUyUFGogh.jpg Ilustrasi (Foto : Medicaldaily)
A A A

Kylie Quinn, rekan peneliti wakil rektor di RMIT University di Melbourne menyatakan bahwa potensi risiko serupa pada vaksin Covid-19 yang menggunakan vektor Ad5 dapat berarti penggunaan vaksin ini harus dinilai dengan hati-hati dalam hal populasi yang berisiko terpapar HIV.

"Tetapi, dalam populasi yang lebih umum, jika HIV dikendalikan dengan baik dan dengan cara lain, dalam hal dampak keseluruhan mungkin tidak bertanggung jawab atas banyak infeksi," kata Quinn. "Secara etis, karena kami tahu ini berpotensi menjadi masalah, sangat penting bahwa setidaknya ini dikomunikasikan kepada orang yang menerima vaksin."

Vaksin Covid-19

Namun, Ashley St John, seorang profesor di Sekolah Kedokteran Duke-NUS di Singapura, menjelaskan bahwa tidak diketahui apakah vaksin Covid-19 yang menggunakan Ad5 akan memiliki efek yang sama seperti yang digunakan dalam uji coba vaksin HIV.

"Meskipun saya tidak akan langsung berasumsi bahwa tingkat penularan HIV dapat dipengaruhi vaksin Ad5 Covid-19, saya pikir ini menyoroti bahwa beberapa tes tambahan diperlukan untuk mengonfirmasi," katanya.

Sementara itu, kekhawatiran tentang vaksin vektor Ad5 dan peningkatan risiko penularan HIV ditelusuri kembali ke uji klinis vaksin HIV Merck and Co. Uji coba dihentikan pada 2007 karena vaksin tersebut tidak efektid, tetapi dalam tindak lanjut berikutnya, para peneliti menemukan adanya peningkatan risiko penularan HIV di antara laki-laki tertentu yang divaksinasi.

Pria yang paling terkena dampak telah terpapar virus Ad5-gejala infeksi umum pada flu-di masa lalu dan tidak disunat, menurut tindak lanjut salah satu penelitian di 2012. Jadi, kelompok ini dinilai empat kali lebih mungkin untuk terinfeksi HIV. Namun, efeknya berkurang dari waktu ke waktu dalam periode 18 bulan. Peningkatan risiko tak terlihat pada perempuan yang disuntikkan vaksin Ad5 ini.

Peneliti berpendapat bahwa risiko dapat dikaitkan dengan reaksi sistem kekebalan terhadap Ad5 yang merangsang sel kekebalan tertentu yang rentan terhadap inveksi HIV atau meningkatkan replikasi HIV di sel.

Follow Berita Okezone di Google News

(hel)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini