“Ambil referensi dari sana dan motor akan bekerja dengan baik. Bahkan ketika (Johann) Zarco berada di Yamaha, dia bisa mengalahkan kami di banyak sirkuit (dengan motor spesifikasi 2016),” tukas The Top Gun.
Menurutnya, kesalahan pengembangan itu berdampak pada performa pembalap. Ambil contoh Fabio Quartararo yang tampil inkonsisten pada MotoGP 2020. Di satu balapan, El Diablo bisa menang, tetapi yang lain hanya finis sedikit di atas zona poin.
Simpati lantas diungkapkan Maverick Vinales kepada calon rekannya musim depan itu. Ia mengaku sangat paham dengan apa yang dirasakan Fabio Quartararo. Sebab, situasi serupa juga ditemuinya sejak bergabung pada 2017.
“Itu membuat Anda kehilangan fokus. Setiap balapan, Anda harus memulai segalanya dari awal. Situasi ini sangat melelahkan dan membuat frustrasi. Saya memahami kesulitan Fabio karena sudah pernah mengalaminya selama beberapa tahun di Yamaha,” tutup pembalap kelahiran Figueres itu.
Follow Berita Okezone di Google News
(fmh)