JAKARTA - Kementerian Perdagangan melakukan banyak hal supaya daya saing produk barang dan jasa Indonesia semakin kompetitif. Salah satu caranya dengan memaksimalkan jalur sutra baru atau Fifth and Belt Road Initiativ.
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menilai program Fifth and Belt Road Initiative dapat memperkuat konektifitas perdagangan dunia. Koneksi perdagangan mudah dan jangkauan pemasaran produk-produk Indonesia semakin luas ke banyak negara dari Asia,Timur Tengah, Asia Selatan Eropa bahkan Afrika.
Baca Juga: Jokowi Lepas Ekspor Terbesar Tahun Ini Senilai Rp23,75 Triliun
“Kerangka Belt and Road ini akan sangat bagus dampaknya jika kita bisa memanfaatkannya secara optimal. Dalam perspektif perdagangan, pembangunan infrastruktur akan mengurangi biaya logistik dan memperluas jangkauan pasar,” kata Jerry, Jakarta, Selasa (8/12/2020).
Belt and Road Initiative berupaya mewujudkan jalur sutra baru yang terbentang mulai dari Kepulauan Nusantara hingga Eropa. Dengan kerangka program ini diharapkan arus manusia, barang dan jasa antar negara bahkan antar benua bisa lebih intensif.
Baca Juga: Kekayaan Indonesia, Larva Kering Riau Diekspor ke Inggris
Untuk memanfaatkannya, Indonesia punya potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dipunyai. Jerry optimis Indonesia bisa meningkatkan peran dan manfaat di dunia perdagangan luar negeri.
“Kita terus memperkuat daya saing baik dalam perspektif human power, institusi maupun teknologi. Update dan upgrade semua aspek makin terus dilakukan dan kita berharap makin cepat. Ini kunci agar produk barang dan jasa Indonesia bisa optimal di jalur perdagangan belt and road,” paparnya.
Program-program itu menurut Wamendag, disusun dan dilaksanakan secara integratif dan bukan parsial. Tujuannya agar ada pembenahan di semua aspek.
Follow Berita Okezone di Google News