Tapi, sel memori itu tidak bertahan selamanya dan akan mati seiring waktu. Inilah sebabnya mengapa orang membutuhkan suntikan penguat untuk mempertahankan respons kekebalan terhadap infeksi seperti tetanus dan difteri. Booster, seperti namanya, adalah pendorong respons yang sudah ditetapkan.
"Booster sering kali hanya satu tembakan karena itu pada dasarnya cukup untuk membangun respons daripada membuat respons baru. Tetapi, beberapa dosis awal berbeda dari suntikan penguat. Alasan kenpa orang diberikan beberapa dosis vaksin adalah karena menghasilkan respons awal itu lebih sulit daripada menghidupkan kembali respons yang sudah ada," ungkap Otto.
Dua dosis adalah cara terbaik untuk membuat jumlah antibodi dan sel memori yang efektif, tetapi persyaratan tersebut menimbulkan masalah logistik. Artinya, dua kali lebih banyak alat yang digunakan, seperti jarum, botol, vaksin itu sendiri. Tidak hanya itu, masalah lainnya adalah bukan hal mudah untuk mengajak orang divaksinasi dua kali.
"Bisa jadi sangat sulit bagi orang untuk mengambil waktu lengang saat bekerja, mengatur penitipan anak, atau melakukan perjalanan agak jauh ke lokasi rumah sakit yang menyediakan layanan pemberian vaksin," kata Otto.
Follow Berita Okezone di Google News
(hel)








