JAKARTA - Kementerian Perdagangan mendorong pasar rakyat untuk mendorong perekonomian. Apalagi di tengah pandemi di mana daya beli masyarakat mengalami penurunan.
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, selama pandemi covid-19 sektor perdagangan mengalami penurunan pada transaksi perdagangan di pasar kecil dan retail modern. Hal ini menjadi pertanda turunnya daya beli masyarakat.
Baca Juga: Banyak yang Positif Covid-19, Pedagang Pasar Bertahan Cari Cuan Jelang Nataru
Namun, pasar rakyat tetap bisa beroperasi dan dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Tujuannya adalah untuk menjaga ketersediaan, kelancaran distribusi barang, dan jasa kebutuhan masyarakat.
“Pada 2014 hingga 2019 pemerintah telah membangun dan merevitalisasi 5.264 pasar rakyat dari total 15.657 pasar rakyat yang dibangun dan direvitalisasi di seluruh Indonesia,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Selasa (22/12/2020).
Baca Juga: 1.762 Pedagang Pasar Positif Covid-19, Terbanyak di Daerah Ini
Disamping itu, pemerintah juga tetap melakukan standarisasi kepada pasar-pasar rakyat agar bisa sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Hal ini sejalan dengan amanat Undang-undang nomor 7 tahun 2015 tentang perdagangan.
Dalam proses standarisasi ini pemerintah pusat bekerja sama dengan Pemerintah Daerah melakukan pembangunan, pemberdayaan, dan peningkatan kualitas pengelolaan pasar rakyat. Menurut Agus, pasar rakyat berperan penting sebagai salah satu acuan pembuatan prototipe pasar rakyat.
Follow Berita Okezone di Google News