Lebih lanjutnya penulis menyatakan diperlukan dua langkah tambahan untuk memaksimalkan upaya tersebut. Dalam jangka pendek, diagnostik harus dikembangkan yang dapat mendeteksi varian SARS-CoV2 lainnya, seperti strain 501.V2 yang muncul di Afrika Selatan tetapi belum diketahui apakah sudah menyebar ke negara lain atau belum. Tapi, peneliti meyakini bahwa strain tersebut belum sebegitu menular dibandingkan strain B-117.
Lalu, mulai sekarang hingga selama beberapa tahun ke depan, setiap negara harus membangun sistem pemantauan genomik untuk mendeteksi perubahan evolusioner pada virus, bakteri, dan patogen lain yang memerlukan tindakan baru untuk melindungi kesehatan masyarakat.
Baca juga: Ahli Epidemiologi Ungkap Gejala Covid-19 Jenis Baru, Apa Saja?
"Pemantauan genom akan menjadi pilar utama dari proyek yang lebih besar untuk secara masif meningkatkan sistem informasi kesehatan yang gagal pada banyak tahap pandemi covid-19 saat ini," tegas penulis.
Terlepas dari itu semua, penulis menyampaikan bahwa secara biologis, covid-19 jenis baru memang SARS-CoV2 yang berevolusi. Secara epidemiologis, tampaknya musuh yang berbeda itu memang lebih tangguh, tapi pakar kesehatan siap melawannya.
Baca juga: Mampukah Vaksin Sinovac Mengatasi Covid-19 Jenis Baru?
Follow Berita Okezone di Google News
(han)