JAKARTA – Momen bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri akan menjadi salah satu faktor pemicu pertumbuhan ekonomi yang positif pada kuartal II-2021. Sebelumnya, pada kuartal I-2021, ekonomi Indonesia masih minus 0,74%.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional Arsjad Rasjid mengatakan, selain meningkatkan konsumsi masyarakat, Ramadhan dan Idul Fitri juga mendorong pertumbuhan penggunaan sarana informasi, telekomunikasi, kesehatan, dan pertanian.
“Momen Ramadhan dan Idul Fitri selalu menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional. Tahun ini, masyarakat menyambut Idul Fitri lebih antusias, dibandingkan tahun lalu. Saya yakin pertumbuhan ekonomi yang positif, pada kuartal II tahun ini akan terwujud,” kata Arsjad di Jakarta, Senin (17/5/2021).
Baca Juga: Menko Airlangga Berharap Ekonomi Kuartal II Tumbuh Positif
Selama bulan Ramadan, masyarakat cukup patuh menjalankan protokol kesehatan yang diterapkan pemerintah untuk menekan penyebaran Covid-19. Ditambah lagi, pemerintah juga menerapkan kebijakan yang memicu peningkatan konsumsi dan produktivitas, di antaranya peningkatan penyaluran likuiditas bagi sektor riil, penurunan suku bunga pinjaman korporasi, dan meningkatkan kinerja ekspor.
"Bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri juga memicu kenaikan omzet penjualan. Permintaan konsumen yang terus bertambah mendorong peningkatan produksi dan omzet penjualan. Ini berarti terjadi perputaran uang yang cukup besar sehingga menimbulkan efek domino. Ditambah lagi banyaknya program diskon yang ditawarkan pelaku usaha. Ini menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi kita,” kata Arsjad.
Follow Berita Okezone di Google News