JAKARTA - Selain Covid-19, demam berdarah dengue (DBD) juga menjadi ancaman serius bagi masyarakat sekarang ini. Sebanyak lima kota/kabupaten di Indonesia mendominasi angka kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) tertinggi pada pekan ke-25 Juni 2021.
"Ada peningkatan DBD atau juga ada penurunan di daerah lain. Tapi biasanya siklusnya itu turun, kemudian nanti naik lagi pada November, Desember, dan puncaknya biasanya pada bulan Maret atau April," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis Kemenkes Didik Budijanto di Jakarta, Kamis (29/7/2021).
Ia mengemukakan Kota Bekasi, Jawa Barat, menduduki peringkat pertama kasus DBD sebanyak 796 kasus berdasarkan laporan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis Kemenkes pada pembaruan data terakhir di laman resmi Facebook P2PTVZ Kemenkes.
Baca juga: Presiden Jokowi: BMKG Harus Sampaikan Info Gempa hingga Tsunami Lebih Cepat!
Baca juga: Didakwa Lakukan Provokasi, Miliarder China Dijatuhi Hukuman 18 Tahun Penjara
Kemudian, Kabupaten Buleleng (Bali) menempati posisi kedua sebanyak 770 kasus, di posisi ketiga Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur sebanyak 511 kasus, Karawang, Jawa Barat di posisi empat sebanyak 494 kasus, dan Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta di posisi lima sebanyak 464 kasus.
Menurut Didik Budijanto kasus DBD hingga pekan ke-25 mencapai 19.156 kasus yang dilaporkan 405 dari total 477 kabupaten/kota di Indonesia. Sebanyak 160 pasien di antaranya dilaporkan meninggal dunia.
Ia menambahkan terdapat penambahan kasus sebanyak 1.406 pasien dengan penambahan jumlah kematian DBD sebanyak empat kematian dari Kabupaten Timor Tengah Utara satu kasus, Kabupaten Ende satu kasus, Kabupaten Rote Ndao satu kasus dan Kabupaten Sumba Barat Daya satu kasus.
"Jumlah kabupaten/ kota terjangkit 405 di 33 provinsi," katanya.
Proporsi pasien didominasi kelompok usia 15-44 tahun sebanyak 38 persen dan 5-14 tahun mencapai 37,39 persen.
Follow Berita Okezone di Google News