Menurut dr. Fajri untuk mendiagnosis suatu penyakit, seorang dokter membutuhkan banyak sekali data yang diperoleh dari riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Jika semua data tersebut ditarik benar merah, makan akan mengerucut ke beberapa kemungkinan penyakit dan nantinya akan bisa ditarik kesimpulan diagnosis.
“Untuk mendiagnosis, dokter mengikuti pedoman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan pedoman tatalaksana Covid-19 yang sudah diterapkan,” kata dr. Fajri dalam unggahannya.
Dalam unggahan tersebut dr. Fajri pun menjelaskan mengapa akhir-akhir ini semua penyakit yang dikeluhkan pasien, dianggap Covid-19. Menurutnya ada beberapa alasan utama, diantaranya adalah:
1. Selama ada kecurigaan, dokter dapar menetapkan status pasien sebagai suspek atau probable Covid-19.
2. Perlakuan pasien ini akan sama seperti pada pasien konfirmasi, sambil melakukan pemeriksaan lainnya untuk memastikan diagnosis.
3. Perlakuan yang sama ini bertujuan untuk mengurangi potensi penyebaran ke orang lain, serta pemberian terapi karena Covid-19 dapat menyerang berbagai organ.
Follow Berita Okezone di Google News
(mrt)