Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Tiga Orang Tewas dalam Aksi Protes Anti-Taliban di Afganistan

Antara, Jurnalis · Kamis 19 Agustus 2021 13:09 WIB
https: img.okezone.com content 2021 08 19 620 2457806 tiga-orang-tewas-dalam-aksi-protes-anti-taliban-di-afganistan-FAFtGMk5fz.jpg (Foto: Reuters)
A A A

KABUL - Aksi protes anti Taliban di Kota Jalalabad, Afghanistan pada Rabu 18 Agustus 2021 memakan korban tewas sedikitnya tiga orang. Dua saksi dan seorang mantan polisi mengatakan para anggota Taliban mengeluarkan tembakan ketika warga berusaha memasang bendera Afghanistan di sebuah lapangan.

Akibatnya, tiga orang tewas dan belasan orang terluka. Juru bicara Taliban belum bisa dihubungi untuk dimintai komentarnya.

Peristiwa itu terjadi setelah Taliban mengambil alih kekuasaan dan negara-negara Barat bergegas mengevakuasi warga mereka dari bandara Kabul yang kacau.

Ribuan orang berusaha meninggalkan negara itu karena takut dengan kembalinya hukum dan aturan keras seperti yang pernah diberlakukan Taliban saat kelompok itu dulu berkuasa.

Baca juga: Wapres Targetkan Herd Immunity secara Nasional Tercapai pada Akhir 2021


Baca juga: Beredar Kabar Istri Gus Dur Sinta Nuriyah Meninggal, Anak: Ibunda Saya Sedang Mengaji

Pemerintah baru yang akan menggantikan pemerintahan Presiden Ashraf Ghani, yang mengasingkan diri ke Uni Emirat Arab, kemungkinan akan berbentuk dewan penguasa yang diketuai pemimpin tertinggi Taliban Haibatullah Akhundzada, kata anggota senior kelompok itu.

Namun, Afghanistan tak akan menjadi negara demokrasi. "Hukum syariah dan hanya itu," kata Waheedullah Hashimi, komandan senior Taliban, tentang aturan yang akan diterapkan.

Follow Berita Okezone di Google News

Hashimi mengatakan peran kaum perempuan, termasuk hak mereka untuk bekerja dan belajar, dan bagaimana mereka seharusnya berpakaian, akan diputuskan oleh sebuah dewan pakar.

"Mereka akan memutuskan apakah perempuan sebaiknya memakai hijab, burkak, atau hanya kerudung plus abaya atau lainnya, atau tidak. Itu terserah mereka (dewan)," kata dia.

Di bawah kekuasaan Taliban pada 1996-2001, perempuan dilarang bekerja dan diharuskan mengenakan burkak ketika keluar rumah, sementara anak-anak perempuan tidak dibolehkan pergi ke sekolah.

1
2

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini