Dwi menjelaskan, Dinkes DKI Jakarta telah melatih petugas testing dan tracing di seluruh wilayah Provinsi DKI Jakarta untuk segera memasukkan data secara tertib dan rapi ke sistem SILACAK begitu mengetahui ada warga yang terpapar Covid-19. Namun, masih ada beberapa kendala di sistem SILACAK karena NIK kontak erat yang sudah pernah dimasukkan tidak dapat dimasukkan kembali.
“Karena 1 orang ini bisa menjadi kontak erat beberapa orang dalam beberapa periode, namun tidak dapat dimasukkan kembali ke sistem SILACAK. Untuk itu, kami akan terus berupaya dan berkoordinasi dengan Kemenkes untuk mengatasi ini,” ungkap Dwi.
Ke depannya, Pemprov DKI akan terus meningkatkan 3T guna menekan laju penularan atau positivity rate di wilayah DKI Jakarta, serta berbagai upaya lainnya dalam rangka percepatan penanganan pandemi COVID-19. Seperti, program vaksinasi yang masih secara aktif dilakukan dengan berkolaborasi bersama berbagai pihak.
“Data-data yang ada menunjukkan capaian DKI Jakarta dalam menangani pandemi sudah menunjukkan tren penurunan kasus. Namun, kita tidak boleh lengah dan tetap harus waspada. Untuk itu, Pemprov DKI akan terus memonitoring kondisi pandemi di DKI Jakarta, serta memperkuat 3T dan gencar melakukan vaksinasi supaya kekebalan komunal di DKI bisa terbentuk secara optimal. Dan kita semua juga tetap harus menjalankan protokol kesehatan (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan) secara disiplin,” tegasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(qlh)