JAKARTA - Kementerian Sosial (Kemensos) RI memastikan anak yatim, piatu, dan yatim-piatu yang kehilangan orangtua karena pandemi Covid-19 diasuh berbasis keluarga dan berkelanjutan.
Mereka akan dibina melalui Program Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) Anak. Dirjen Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat memaparkan dalam mengurus anak yatim, piatu, yatim-piatu tidak hanya sekedar memberikan bantuan sosial (bansow) saja.
Tetapi, bantuan-bantuan itu akan terintegrasi dengan layanan berkelanjutan, seperti dalam program bantuan Atensi Anak yang memberikan memberikan pelatihan vokasional dan pembinaan kewirausahaan.
Baca juga: Emak-Emak Korban Investasi Bodong Rp4 Miliar Ingin Uangnya Kembali
Baca juga: Berikut Lokasi Penyuntikan Vaksin Pfizer dan Moderna di Jakarta
"Seperti arahan Menteri Sosial, mereka (anak yatim) tidak hanya diberikan dukungan terhadap kebutuhak fisik, tetapi juga dukungan psikososial, pengasuhan dan keberlanjutan pendidikan mereka. Kita memastikan anak-anak yatim nantinya tidak ketergantungan semata (dengan bantuan berupa uang) tetapi ada skema lain yang perlu kita bangun bahwa mereka juga harus mempunyai masa depan yang lebih baik dan mandiri,"ucap Harry demikian dikutip pada laman resmi Kemensos,Kamis, (09/09/2021).
Untuk penyaluran bantuan ATENSI Anak, Lanjutnya Kemensos telah melakukan pendataan melalui Dinas Sosial Kabupaten/Kota/Provinsi terkait data anak yatim yang kehilangan orangtua karena pandemi Covid-19.
"Data misalnya apakah saat ini anak tinggal bersama wali/pengampu dan status orang tua. Sejauh mana anak menerima bantuan lainnya seperti kartu Indonesia sehat (KIS), kartu Indonesia pintar (KIP) untuk melihat anak tersebut dari keluarga kurang mampu, rentan. Informasi dasar demikian yang kami perlukan," kata Harry.
Follow Berita Okezone di Google News