Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Di Konferensi Antaragama G20, Menag Sampaikan 4 Prinsip Universal Pendiri Bangsa

Tim Okezone, Jurnalis · Selasa 14 September 2021 09:49 WIB
https: img.okezone.com content 2021 09 14 620 2470937 di-konferensi-antaragama-g20-menag-sampaikan-4-prinsip-universal-pendiri-bangsa-LasAirRXqo.jpg Menag Yaqut Cholil Qoumas. (Foto: Kemenag.go.id)
A A A

INDONESIA berkomitmen menciptakan perdamaian dunia dan mengungkap kembali prinsip yang ditawarkan para pendiri bangsa untuk memperkuat tatanan internasional. Demikian diungkapkan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas saat menyampaikan pidato secara virtual pada Konferensi Antaragama G20 yang dipusatkan di Italia.

"Sebagai penduduk asli Hindia Belanda dan telah mengalami diskriminasi sistematis, penghinaan, dan ketidakadilan yang dilakukan kolonialisme Belanda; para pendiri kami berusaha untuk membangun sistem pemerintahan yang didasarkan pada prinsip penghormatan terhadap hak dan martabat yang sama untuk setiap manusia," ungkap Menag, Senin 13 September 2021, seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Agama RI.

Baca juga: Datangi PTSP Kanwil Bali, Menag Beri Respons Tidak Terduga 

Ia melanjutkan, sejalan dengan itu, pada tahun 1945 para pendiri bangsa Indonesia mengembangkan dan menawarkan kepada dunia seperangkat prinsip universal yang dapat membantu melestarikan serta memperkuat tatanan internasional.

Pertama, memperlakukan orang lain secara adil dan setara tanpa memandang suku atau agama; tanpa permusuhan atau kebencian; dan tanpa berusaha meminggirkan atau menghilangkan orang lain.

Kedua, menerima dan menghormati negara bangsa yang berdaulat sebagai sistem politik yang mengikat rakyat setiap bangsa, tanpa menyebarkan atau mengejar agenda supremasi vis-a-vis bangsa lain.

Baca juga: Kemenag Susun Pedoman Pengangkatan Guru Madrasah Swasta, Ini Kriterianya 

"Ketiga, menerima dan menghormati hukum suatu negara yang mengikat seluruh penduduknya, yang tidak memberikan ruang bagi siapa pun untuk menyebut agama sebagai pembenaran untuk menghasut kekerasan dan/atau ikut serta dalam pemberontakan bersenjata terhadap otoritas negara bangsa yang sah," papar Menag.

"Keempat, melestarikan dan memperkuat tatanan internasional berbasis aturan yang didirikan di atas keadilan, kebebasan, dan perdamaian abadi," lanjutnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Melalui prinsip-prinsip tersebut, para pendiri bangsa Indonesia menunjukkan komitmen melestarikan peradaban Islam besar yang didirikan oleh para pendahulu yang berakar pada prinsip-prinsip rahmah (cinta dan kasih sayang universal), keadilan, dan nilai-nilai luhur agama lainnya.

Baca juga: Tingkatkan Kinerja, Kemenag Susun Strategi Akselerasi Reformasi Birokrasi 

"Ketika Forum Antaragama G20 diselenggarakan tahun depan di Indonesia, visi dan prinsip-prinsip ini akan menjadi inti dari agendanya dan menjadi kontribusi kita dalam membentuk peradaban global di abad ke-21," tegas Menag.

Ia juga memberi apresiasi tema Konferensi Antaragama G20 tahun ini yaitu 'Kami tidak akan saling membunuh. Kami tidak akan saling membenci. Kita akan saling memaafkan'. Menurut Menag, tema tersebut relevan dengan visi masyarakat Indonesia.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini