Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Umrah Dibuka, Pemerintah Siapkan Integrasi Siskopatuh dan PeduliLindungi

Tim Okezone, Jurnalis · Kamis 14 Oktober 2021 15:44 WIB
https: img.okezone.com content 2021 10 14 620 2486312 umrah-dibuka-pemerintah-siapkan-integrasi-siskopatuh-dan-pedulilindungi-oguW8n87A5.jpg Ilustrasi jamaah umrah. (Foto: Kemenag.go.id)
A A A

PEMERINTAH terus mematangkan persiapan menjelang dibukanya lagi ibadah umrah 1443 Hijriah untuk jamaah Indonesia. Di antaranya terkait pembukaan akses data sertifikat vaksin jamaah umrah dalam aplikasi PeduliLindungi serta menyiapkan integrasi aplikasi Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (Siskopatuh) dengan PeduliLindungi.

Kedua hal tersebut dibahas bersama oleh Tim Direktorat Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama, Sistem Informasi Haji dan Umrah (Sihdu) Kemenag, Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan, serta tim Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes.

Baca juga: Umrah Dibuka, Jamaah Dinilai Perlu Diedukasi Ibadah di Masa Pandemi 

Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Nur Arifin mengatakan integrasi Siskopatuh dan Peduli Lindungi diperlukan dalam rangka menyesuaikan dengan kebutuhan informasi data dalam sistem aplikasi yang dikembangkan Arab Saudi.

"Saudi membutuhkan data jamaah umrah, baik yang terkait kesehatan maupun pemaketan layanan umrah. Sehingga, perlu ada upaya integrasi data dalam PeduliLindungi dan Siskopatuh," uangkapnya, Kamis (14/10/2021).

Baca juga: Umrah Dibuka Lagi, PPIU Diminta Mendata dan Persiapkan Keberangkatan Jamaah 

Dia menerangkan, data Siskopatuh berisi informasi tentang penyelenggaraan ibadah umrah, antara lain nama jamaah, tanggal lahir, nomor paspor, PPIU, dan paket layanan umrah. Sedang data PeduliLindungi mencakup data kesehatan, khususnya vaksin covid-19 dan hasil PCR.

"Kedua sistem ini dalam proses integrasi agar bisa ditampilkan saat diakses melalui QR code," papar Arifin.

Follow Berita Okezone di Google News

Kasubdit Sihdu Kemenag Hasan Affandi menambahkan, ada tiga opsi yang didiskusikan terkait skema penggunaan QR code. Pertama, QR code PeduliLindungi dicetak lalu ditempel di kartu umrah.

"Kendalanya, ada potensi salah tempel QR code jamaah. Jika itu terjadi, maka data yang muncul akan berbeda dengan dokumen jamaah," ujarnya, "Model ini digunakan oleh jamaah asal Nigeria."

Baca juga: Umrah Dibuka, Pemerintah Matangkan Skema Akses Data Jamaah via PeduliLindungi 

Kedua, QR Code Siskopatuh ditempel di kartu vaksin jamaah yang telah dicetak. "Pada opsi ini, jamaah harus mencetak kartu vaksin. Model ini digunakan jamaah asal Qatar dan Bangladesh," jelasnya.

"Opsi ketiga, kita siapkan QR code tunggal di kartu umrah. QR code itu akan menampilkan data kesehatan sekaligus data layanan umrah jamaah," tuntasnya.

Baca juga: Umrah Diizinkan, AMPHURI Harap Jamaah Tak Perlu Karantina dan Vaksin Ulang 

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini