PEMERINTAH terus mematangkan persiapan menjelang dibukanya lagi ibadah umrah 1443 Hijriah untuk jamaah Indonesia. Di antaranya terkait pembukaan akses data sertifikat vaksin jamaah umrah dalam aplikasi PeduliLindungi serta menyiapkan integrasi aplikasi Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (Siskopatuh) dengan PeduliLindungi.
Kedua hal tersebut dibahas bersama oleh Tim Direktorat Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama, Sistem Informasi Haji dan Umrah (Sihdu) Kemenag, Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan, serta tim Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes.
Baca juga: Umrah Dibuka, Jamaah Dinilai Perlu Diedukasi Ibadah di Masa Pandemi
Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Nur Arifin mengatakan integrasi Siskopatuh dan Peduli Lindungi diperlukan dalam rangka menyesuaikan dengan kebutuhan informasi data dalam sistem aplikasi yang dikembangkan Arab Saudi.
"Saudi membutuhkan data jamaah umrah, baik yang terkait kesehatan maupun pemaketan layanan umrah. Sehingga, perlu ada upaya integrasi data dalam PeduliLindungi dan Siskopatuh," uangkapnya, Kamis (14/10/2021).
Baca juga: Umrah Dibuka Lagi, PPIU Diminta Mendata dan Persiapkan Keberangkatan Jamaah
Dia menerangkan, data Siskopatuh berisi informasi tentang penyelenggaraan ibadah umrah, antara lain nama jamaah, tanggal lahir, nomor paspor, PPIU, dan paket layanan umrah. Sedang data PeduliLindungi mencakup data kesehatan, khususnya vaksin covid-19 dan hasil PCR.
"Kedua sistem ini dalam proses integrasi agar bisa ditampilkan saat diakses melalui QR code," papar Arifin.
Follow Berita Okezone di Google News