JAKARTA - Pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung masih dalam tahap penyelesaian. Pembangunan ini dinilai dapat menjadi infrastruktur, yang memacu ekspansi bisnis di wilayah ini dan berdampak pada perekonomian nasional.
Ekspansi bisnis oleh kalangan pelaku usaha dari kawasan ibu kota ke kota penyangga bakal lebih masif menyusul adanya kemudahan akses transportasi kereta cepat Jakarta-Bandung.
Baca Juga: 5 Fakta Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dari Biaya Bengkak hingga Tunda Stasiun Walini
"Dengan hanya menempuh waktu perjalanan sekitar 30 menit ketersediaan moda transportasi ini bisa meningkatkan efisiensi dan membuka peluang bagi kalangan pengusaha di Jakarta untuk melebarkan sayap bisnisnya di kawasan penyangga lainnya," kata Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran Ina Primiana, Selasa (26/10/2021).
Dia menjelaskan peluang ekspansi bisnis tidak hanya terbuka untuk Kota Bandung dan Jakarta saja, tetapi juga kawasan di sekitar stasiun pemberhentian, terutama di Karawang. Terlebih, Karawang selama ini menjadi salah satu pusat manufaktur di Tanah Air.
Baca Juga: Jakarta-Bandung 30 Menit, Proyek Kereta Cepat Tingkatkan Daya Saing RI
"Pemodal tentu akan investasi di Jawa Barat karena ada fasilitas kawasan industri. Makanya, sebelum kereta cepat ini jadi, Jawa Barat mesti berbenah untuk membangun sejumlah kawasan industri daerah sekitar, sehingga wilayah-wilayah yang dilewati ikut berkembang," ujarnya.
Kereta cepat Jakarta-Bandung melintasi empat stasiun, yakni Stasiun Halim di Jakarta, Stasiun Karawang, Stasiun Hub di Padalarang, dan Stasiun Tegalluar, Bandung.
Dalam jangka panjang, hal ini akan mendorong adanya pemerataan pusat bisnis dari yang selama ini terpusat di Jakarta menjadi menyebar ke daerah-daerah penyangga seperti Karawang dan Bandung.
Follow Berita Okezone di Google News