KULIT bayi memang lebih sensitif dibandingkan kulit orang dewasa. Kulit bayi pun lebih tipis 30 persen dibandingkan dengan kulit dewasa. Oleh karena itu, kulit bayi sangat mudah mengalami kekeringan dan rentan terhadap iritasi.
Bagi bayi, kulit adalah perlindungan pertama mereka dari dunia luar. Dalam masa adaptasi dengan lingkungan baru ini, kulit bayi akan mengalami pengelupasan atau deskuamasi yang merupakan suatu kondisi normal.
Dokter Spesialis Kulit & Kelamin, dr. Arini Widodo, SpKk mengatakan kulit bayi mulai terbentuk sempurna pada akhir masa kehamilan. Ketika dilahirkan, kulitnya akan banyak mengalami transisi hingga usia satu bulan.
"Yang bisa kita lakukan saat kulit bayi mengalami transisi adalah membantu mengoleskan pelembab pada kulit. Struktur kulit bayi kan berbeda dengan orang dewasa dan fungsinya juga berbeda," ujar dr. Arini dalam webinar "Baby Skin 101" pada Selasa.
Dia mengatakan, kulit bayi 30 persen lebih tipis dibandingkan dengan orang dewasa. Penguapan air pun lebih tinggi namun juga lebih cepat dalam menyerap air.
Selain itu, sebum atau kelenjar minyak dan kolagen di kulit bayi juga masih rendah. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab yang membuat kulit bayi mudah kering dan infeksi.
Penting bagi para orangtua untuk melakukan perawatan kulit bayi dengan benar agar kelembapan tubuh si kecil dapat terjaga. dr. Arini menyebutkan bahwa bayi yang baru lahir direkomendasikan untuk mandi satu kali hari. Namun hal ini bisa disesuaikan dengan kondisi bayi.
"Bayi kalau baru lahir sekali sehari, kalau di luar negeri malah enggak setiap hari. Jadi rekomendasi ini tidak pakem ya," kata dr. Arini.
Setelah mandi, bayi harus langsung diberi losion untuk mengunci kelembapannya. Akan tetapi, kebutuhan kelembapan setiap bayi bisa berbeda sehingga harus disesuaikan dengan kondisinya. "Kalau bayi ada bakat eczema akan lebih kering. Kalau pipi kayak merah-merah kalau diberi pelembaban setiap hari akan lebih cepat membaik," ujarnya.
Follow Berita Okezone di Google News