PANDEMI Covid-19 memberikan dampak yang sangat besar bagi Indonesia. Diperkirakan kondisi ini semakin mempersulit akses nutrisi dan pendidikan, yang penting bagi kemajuan masa depan anak Indonesia.
Akses yang terbatas terhadap kuota internet dan perangkat digital yang memadai juga menghambat siswa untuk belajar daring. Hanya kurang dari 15 persen siswa pedesaan yang memiliki komputer untuk belajar.
Sementara, untuk pelajar yang tinggal di perkotaan, hanya ada 25 persen yang mempunyai komputer untuk belajar dari rumah. Bahkan, banyak siswa yang berbagi ponsel mereka dengan saudara atau orang tua hanya untuk belajar.
Anak-anak tersebut juga bergantung pada temannya untuk mengerjakan tugas sekolah. Dari sisi akses nutrisi, pandemi telah berdampak pada peningkatan kurangnya akses nutrisi untuk anak. Sehingga berisiko lebih tinggi untuk mengalami kekurangan gizi.
Pengamat sosial anak dan Sosiolog dari Universitas Indonesia, Daisy Indira Yasmine, S.Sos., M.Soc. Sci mengatakan, kolaborasi dari berbagai pihak sangat dibutuhkan. Tujuannya untuk peduli dan ambil bagian dalam mengentaskan masalah nutrisi dan pendidikan yang dihadapi anak-anak Indonesia.
“Dalam upaya untuk menciptakan generasi maju harus dimulai dari pengembangan kualitas hidup seorang anak sejak dini dan didukung oleh lingkungan sosial sekitar secara kolektif dan masif," kata Daisy, dalam virtual media briefing 'Kolaborasi Gerakan Sosial Ayo Tunjuk Tangan', Kamis (9/12/2021).
Untuk itu, kesadaran masyarakat akan pemenuhan nutrisi dan pendidikan adalah hal yang penting sebagai langkah awal untuk mengembangkan potensi anak. Selain itu, kolaborasi antara pemerintah dan pihak swasta juga akan membentuk support system yang positif.
"Semoga ke depannya keterlibatan pihak swasta dan publik untuk mendukung kemajuan anak Indonesia dapat terus meningkat," tuturnya.
Follow Berita Okezone di Google News